Warkop-98

10 Hal yang Harus Menjadi Pertimbangan dalam Menentukan Pilihan dalam Pilpres 2024

Nusantarakini.com, Madinah –

Sambil menunggu tibanya waktu Jumatan di Kota Rasulullah SAW saya menuliskan 10 hal yang dapat menjadi pertimbangan bagi rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin khususnya dalam Pilpres nanti:

Satu, capres/cawapres seharusnya memiliki kesehatan fisik yang baik. Tentu hal ini mencakup faktor umur dan jejak kesehatan para calon (capres/cawapres). Presiden RI tidak saja akan memimpin negara yang luasnya sebesar Amerika, 275 juta orang, ribuan pulau dengan kompleksitas masalah yang tinggi. Tapi juga akan berhadapan dengan dunia global dengan tekanan-tekanan yang tinggi. Jika fisik tidak prima maka pastinya akan mengalami keterbatasan dalam menjalankan tugas dan amanah negara.

Dua, capres/cawapres harus memiliki mental solid dan stabilitas emosi. Berada pada sebuah posisi kekuasaan itu dengan sendirinya adalah sebuah pressure (tekanan). Memerlukan kesabaran agar tidak menjadi angkuh. Apalagi di saat menghadapi tantangannya. Presiden akan menghadapi rakyat yang mulai tersadarkan akan hak demokrasinya. Jika tidak memiliki mental yang kuat dan emosi yang stabil akan Presiden atau Wapres itu akan terjatuh.

Tiga, capres/cawapres harus memiliki pemikiran dan komunikasi yang sistimatis dan terstruktur. Permasalahan bangsa dan negara semakin sangat kompleks dan dahsyat. Ditambah lagi tanggung jawab global yang semakin tak terkendali. Di sinilah pentingnya capres/cawapres untuk memilki kemampuan berpikir sekaligus komunikasi yang terstruktur, tidak seandainya apalagi semrawut.

Empat, capres/cawapres harus memilki integritàs tinggi. Dan itu dimulai dari pencalonan yang bebas manipulasi dan nepotisme. Jika sejak awal pencalonan itu cacat integritàs dan etika jangan harap Presiden/Wakil Presiden itu akan menjaga integritàs dan etika dalam bernegara.

Lima, capres/cawapres harus memiliki self trust yang tinggi. Ketika capres/cawapres itu dari awal menempatkan diri sebagai “boneka” mainan orang lain, termasuk penguasa dan oligarki, maka pastinya tidak akan mampu independen dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Dia akan dikendalikan oleh mereka yang sejak awal mengendalikan. Apalagi lagi ketika harus berhadapan dengan negara-negara besar dunia. Pastinya akan rentang tunduk kepada tekanan negara-negara besar itu.

Enam, capres/cawapres harus memiliki rekam jejak yang baik dan berhasil. Hal itu dapat dilihat kepada amanah publik yang pernah diembannya. Apa yang istimewa/keberhasilan yang pernah dicapai nya dan apa-apa saja kegagalannya. Kita tentu diingatkan pada program food estate sebagai contoh.

Tujuh, capres/cawapres Indonesia harus memiliki wawasan dan karakter keagamaan yang jelas dan solid. Indonesia bukan negara agama. Tapi Indonesia adalah negara yang beragama. Falsafah negara adalah Pancasila dengan sila-sila yang berlandaskan nilai-nilai agama. Karenanya Presiden/Wapres harus memilki wawasan dan karakter keagamaan yang baik. Termasuk di dalamnya adalah karakter yang beradab dan beretika (akhlakul karimah).

Delapan, pendukung pertama dan terutama capres/cawapres datang dari orang terdekatnya. Dan orang-orang terdekat kita adalah keluarga, khususnya isteri atau suami. Tekanan tugas sebagai presiden dan wapres sangat berat. Karenanya keluarga memiliki peranan penting untuk meringankan beban-beban di satu sisi. Sekaligus menjadi dorongan moral dalam menghadapi tekanan-tekanan tugas kenegaraan pada sisi yang lain.

Sembilan, capres/cawapres harus bebas dari masalah-masalah lalu, terlepas apakah masalah-masalah itu valid atau tidak. Ketika capres/cawapres memiliki catatan hitam, catatan HAM misalnya, maka itu akan menjadi tekanan yang takkan terhenti di saat menjabat. Dan pastinya hal itu hanya akan menambah beban dan tekanan dalam menjalankan amanahnya.

Sepuluh, capres/cawapres harus melalui proses-proses yang benar, jauh dari manipulasi dan hal-hal yang melanggar, baik secara legal maupun etika. Presiden/Wapres yang sejak awal proses pencalonannya bermasalah akan terus menghantui ketika sudah menjabat. Dan itu akan menambah beban dalam menjalankan amanah bangsa/negara kepadanya.

Demikian sepuluh hal yang hendaknya menjadi perhatian kita dalam menentukan pilihan pada pilpres mendatang. Hal-hal ini menjadi penting karena akan banyak menentukan bagaimana Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraan ke depan.

Semoga Allah memberikan petunjuk yang terbaik kepada kita dalam menentukan pilihan Presiden dan Wakil Presiden bagi Indonesia tercinta. Amin aja dulu! [mc]

Madinah Al-Munawwarah, 2 Februari 2024.

*Shamsi Ali Al-Kajangi, Presiden Nusantara Foundation.

Terpopuler

To Top