Nasional

Agatha Lily dan Mahfudz Siddik, dari Mitra Kerja ke Mitra Asmara

Nusantarakini.com, Jakarta –

Harap pembaca tidak iri. Perempuan cantik bekas Komisioner KPI Pusat 2013-2016, Agatha Lily, bukan dipersunting pria sebaya. Tetapi malah dipersunting pria hampir berkepala lima bertaut umur 14 tahun dari Agatha. Sudah itu, pria itu ternyata sudah dua kali menikah pula.

Pertanyaannya, siapa pria beruntung itu? Ternyata dia Mahfudz Siddik, bekas Ketua Komisi I DPR RI.

Alkisah pada 2013, terjadilah fit and proper test pada calon-calon komisioner KPI. Termasuklah yang di-fit and profer itu, Agatha Lily. Siapa lagi yang punya urusan acara fit and proper itu kalau bukan Komisi I DPR. Ketuanya kala itu Mahfudz Siddik.

Karena memang cantik, sampai-sampai ada di antara anggota komisi I yang bertindak menguji itu keceplosan. Dia bilang begini: “Ibu cantik sekali. Berapa kali ke spa hari ini?”

Singkat cerita, anak buah Mahfudz Siddik di Komisi I itu diributkan Komnas Perempuan. Pasalnya itu terkesan melecehkan. Tubagus Hasanuddin bilang, itu cuma canda.

Terlepas dari kasus itu, Agatha Lily akhirnya lolos seleksi dan terpilih jadi Komisioner KPI. Sejak itu, sebagai mitra kerja, tentulah berkali-kali bertemu antara Mahfudz dan Lily.

Barangkali dari situlah kuncup cinta mekar di antara mereka. Sampai suatu ketika, tersiarlah kabar bahwa ada hubungan khusus di antara keduanya. Namun setiap kali wartawan mengorek keterangan dari keduanya, tidak keluar konfirmasi yang meyakinkan. Jawaban yang diterima cuma basa-basi diplomatis.

Nah, Jum’at kemarin terbuktilah semuanya. Keduanya telah melangsungkan resepsi pernikahan.

Fahri Hamzah, kolega Mahfudz di PKS memberikan komentar. “Ini adalah pernikahan ketiga Mahfudz Siddiq. Agatha Lily jadi istri pertama dan terakhirnya,” kata Wakil Ketua DPR dari PKS Fahri Hamzah, saat berbincang dengan wartawan, Jumat (9/9/2016).

Rupanya Mahfudz Siddiq sudah menceraikan kedua istri sebelumnya. Kapan tepatnya, Fahri enggan memberi tahu karena ini urusan rumah tangga orang lain.

Di atas semua itu, patut dihargai usaha Mahfudz menikahi Agatha. Dengan pernikahan itu, Agatha yang beretnis Tionghoa yang sebelumnya non Muslimah, kini jadi muslimah. Ibarat kata, Mahfudz dapat pahala dan kebahagiaan dobel. Siapa menyusul? (sed)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top