Politik

Gugatan Ditolak MK, Begini Jawaban dan Pesan Pasangan AMIN Selengkapnya

Nusantarakini.com, Jakarta –

Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengeluarkan putusan menolak gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan oleh Paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), hari ini, Senin, 22 April 2024.

Menyikapi putusan MK tersebut, AMIN menyatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan MK sebagai keputusan yang final dan mengikat. Meskipun demikian, keduanya tetap berkomitmen memilih jalan perubahan dan menjaga serta membangun mutu demokrasi Indonesia.

Pernyataan keduanya disampaikan secara bergantian dalam sebuah tayangan video berdurasi 9.56 menit yang diunggah dalam platform media sosial youtube hari ini.

“Putusan ini (MK-red) tidak mengejutkan,” ujar Gus Imin mengawali penyampaian pendapatnya.

Cawapres Pasangan 01 Muhaimin Iskandar alias Gus Imin saat memberikan keterangan persnya melalui kanal YouTube dan akun media sosial resmi lainnya. (Foto: Tangkapan layar)

Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, putusan MK hari ini mengonfirmasi bahwa kita semua, termasuk MK tidak kuasa menghentikan laju kelemahan demokrasi di negeri kita tercinta.

Meskipun demikian, Gus Imin menyampaikan rasa bangga kepada tiga hakim MK yang menyatakan dissenting opinion, yakni Prof. Saldi Isra, Prof. Enny Nurbaningsih, dan Prof. Arief Hidayat.

“Mereka adalah orang-orang yang mulia. Menjadi harapan bagi tegaknya konstitusi dan kembalinya marwah konstitusi ke depan,” ujar Gus Imin.

“Mereka akan menjadi catatan indah dan baik dalam sejarah kita berbangsa dan bernegara,” imbuhnya.

Hakim Mahkamah Konstitusi Prof. Saldi Isra dan Prof. Enny Nurbaningsih yang mendapatkan apresiasi tinggi karena menjaga marwah MK dengan keputusan dissenting opinion. [Foto: Istimewa]

Menurut Gus Imin, Prof. Saldi Isra mengingatkan tentang keadilan subtansial, bukan sekadar keadilan prosedural. Ini merupakan catatan amat penting yang sayangnya terabaikan dalam proses demokrasi akhir-akhir ini.

Artinya, kata Gus Imin, kita masih memiliki tugas yang masih panjang. Demokrasi kita masih ringkih dan harus terus menerus dijaga dan dirawat.

“Kita semua menghormati keputusan MK sebagai keputusan yang final dan mengikat,” tegas Gus Gus Imin.

Prof. Arif Hidayat juga mendapat apresiasi yang tinggi bersama dua Hakim MK lainnya karena berani berbeda pendapat dengan mengambil keputusan dissenting opinion. [Foto: Istimewa]

“Perlu usaha kita semua untuk terus menerus memperkuat demokrasi. Perlu sensitifitas kita semua untuk menjaga amanat reformasi tidak tergerus walaupun proses penggerusannya berjalan pelan-pelan, sedikit demi sedikit yang sering kali membuat kita terlena,” sambung Anies Baswedan.

Menurut Anies, semua sadar bahwa kita masih harus kerja keras, bekerja terus menerus untuk menyadarkan publik luas bahwa institusi demokrasi yang kuat dan berfungsi baik, sama pentingnya dengan institusi ekonomi yang kuat dan berfungsi dengan baik.

Keduanya, institusi demokrasi dan institusi ekonomi, harus berjalan baik, efisien, dan efektif, dan menggunakan prinsip-prinsip yang benar.

“Kita semua harus bekerja merangkul dan memperkuat masarakat, agar dalamp roses demokrasi, masyarakat kita bisa kebal terhadap imbalan-imbalan, iming-iming jangka pendek, dan tahan terhadap ancaman-ancaman, dan tidak ada lagi pihak-pihak yang melalukan itu kepada masyarakat,” tegas Anies.

Atas alasan itu semua, sambung Gus Imin, mereka akan terus berkomitmen terhadap gerakan perubahan. Memperkuat pilar-pilar demokrasi, serta menghadirkan keadilan dan kemakmuran bagi semua, dalam kesempatan apapun yang bisa diraih.

“Cita kita untuk membangun negara yang menjamin keleluasaan berbicara dan kebebasan mengkritik. Negara dimana warganya bebas memilih tanpa iming-iming, imbalan sesaat, dan tekanan maupun ancaman. Ini tidak akan berhenti. Kita harus terus berjuang bersama,” tutur Gus Imin.

Kepada para pendukung yang telah menitipkan aspirasi perubahan kepada mereka sebagai capres dan cawapres, Ia sampaikan bahwa di sinilah ujung perjuangan konstitusional dalam pilpres kali ini.

“Keputusan MK hari ini menjadi penanda berakhirnya Pilrpes tahun 2024,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Imin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada seluruh pihak yang telah membersamai perjuangan mereka.

“Partai pengusung, yakni NasDem, PKS, dan PKB, teman-teman Timnas AMIN, Tim Hukum Nasional, para relawan, ulama, para tokoh agama, pakar, dan kalangan media, yang telah ikut berjuang bersama-sama mendukung perubahan. Mengorbankan banyak tenaga, pikiran, dan harta, demi memperjuangkan asprisai perubahan. kami ucapkan terima kasih,” tutur Gus Imin.

Ia mengajak kepada para pendukungnya untuk melanjutkan perjungan, mengubah yang memang perlu diubah. Melanjutkan perjuangan untuk memperbaiki yang memang perlu diperbaiki.

“Insya Allah saya dan Mas Anies akan terus membersamai teman-teman semua dalam memperjungkan kebaikan dan perbaikan menuju Indonesia yag adil dan makmur untuk semua,” tegasnya.

Menjaga dan Membangun Mutu Demokrasi

Bagi Anies, salah satu prinsip demokrasi yang baik adalah peacefull transtition of power, yakni perpindahan kewenangan yang berjalan dengan damai dari presiden petahana yang segera akan berakhir masa jabatannya, pada presiden terpilih.

Dengan segala catatan tentang peroblematiknya proses Pilpres 2024, Anies berkomitmen untuk menjaga prinsip peacefull transition of power itu.

“Kami memilih untuk menjadi bagian yang terus menjaga dan membangun mutu demokrasi Indonesia. Oleh karena itu, pada hari ini kami menyatakan bagi kami proses Pilpres 2024 telah terlewati seluruh fasenya,” kata Anies.

Kepada Prabowo dan Gibran, Anies menyampaikan selamat menjalankan amanat konstitusi. “Selamat bekerja menunaikan harapan rakyat yang kini diembankan di atas pundak bapak-bapak berdua.”

“Saya sempat berkali-kali ditanya pendapat pribadi tentang Pak Prabowo, dan saya jawab, beliau adalah seorang patriot. Hari ini, saya terus mempercayai beliau sebagai seorang patriot. Beliau adalah seorang yang telah mengalami pendidikan modern sejak usia belia dan berasal dari keluarga intelektual yang amat terpandang,” kata Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 ini.

“Maka Pak Prabowo tentu paham bahwa dalam demokrasi yang baik, menerima keberadaa oposisi sebagai partner bernegara. Menjaga keseimbangan dan independensi tiga cabang kekuasaan yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif,” ujarnya.

“Lalu menjamin kebebasan media sebagai pilar keempat demokrasi, serta yang tak kalah penting menjaga kebebasan rakyat di dalam bersuara, di dalam mengungkapkan pendapat, di dalam berserikat berkumpul,” imbuh Anies.

Kepada anak-anak muda, Anies juga menyampaikan terima kasih. Mereka dianggap telah memberi warna baru pada Pilpres kali ini. Mereka membawa pesan optimisme, pesan kreatifitas, inovasi, dan kebaruan.

“Terima kasih telah menjadikan pilpres kali ini menyenangkan, mencerahkan, dan mencerdaskan,” kata Anies.

Ia berpesan kepada semua, melihat proses politik yang terjadi, sering nampak kotor dan berujung pada kekecewaan, tetapi jangan sampa itu semua membuat putus asa pada proses politik.

Menurutnya, begitu banyak cita-cita besar yang dapat diperjuangkan melalui jalan politk. Bila saat ini kondisinya masih mengecewakan, justru ini adalah tanda, pengingat bahwa perlu semakin banyak yang mau berjuang di jalan politik.

Kondisi seperti ini adalah panggilan bagi mereka-mereka yang berintegritas, yang menjunjung tinggi etika, yang memikirkan masyarakat dan negara untuk mau masuk di wilayah politik.

“Bawa kompetensi dan integritas, dorong, jangan menyerah dan putus asa. Jalan perjuangan masih terbentang panjang sepanjang usia republik ini. Masih terbentang jalana pengabdian untuk melakukan perubahan bagi keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran kita semua. Itu dibutuhkan kemauan untuk terlibat dalam proses politik,” tegas Anies.

“Tetap semangat, jasa stamina, perjuangan masih panjang. Izinkan kami menyampaikan terima kasih kepada semua. Semoga Allah SWT merahmati negara Republik Indonesia dan melindungi kita semua,” tutup Anies. [mc/kba]

Terpopuler

To Top