Amerika Serikat vs Tiongkok: Pertarungan Menguasai Dunia

Amerika Serikat menyerang dan membenci Tiongkok bukan karena Komunisme, tapi karena Tiongkok terlalu sukses.
Nusantarakini.com, Jakarta –
Media barat mencoba mempropagandakan seolah-olah Amerika Serikat (AS) memusuhi Beijing (Tiongkok-red) adalah konflik ideologi atau benturan peradaban. Itu semua cuma kedok saja, AS membenci Tiongkok bukan karena Tiongkok jahat atau komunis, tapi karena Tiongkok terlalu hebat dan terlalu sukses.
Tiongkok tidak ingin menjadi musuh AS, hanya saja Tiongkok terlalu berhasil. AS membenci Tiongkok bukan karena perilaku atau komunisme.
India disukai AS hari ini, bukan karena nilai-nilai demokrasinya, tapi karena India belum ancaman, melainkan karena masih terlalu lemah, tapi merasa hebat. Kalau suatu hari India berkembang dan Industrinya setara dengan Tiongkok, maka dapat dipastikan AS akan menyerangnya juga.
Artinya persahabatan AS dan India hanya berlaku selama India bisa dimanfaatkan sebagai boneka seperti Jepang, Eropa dan lainnya, belum mampu menyaingi Ekonomi AS.
Apabila India berhasil dengan Program Made in India dan menjadi pusat industri global, maka bersiaplah: sanksi ekonomi, perang dagang, perang biologis dan teknologi. Tekanan diplomatik dan semua propaganda menjelekkan bisa hadir seperti yang dialami Tiongkok hari ini.
Bagi negara Hegemon seperti AS, dunia adalah permainan Zero-Sum-Game, semua harus menjadi budak AS, tanpa ada pengecualian.
Ketika Tiongkok berhasil mengeluarkan rakyatnya keluar dari kemiskinan, membangun kereta cepat di gurun, dan menyaingi Silicon Valley; reaksi AS bukan kekaguman, tapi dengki dan penuh kemunafikan.
Jika pabrik-pabrik India suatu hari mulai menyaingi produk Amerika, maka jangan heran kalau slogan “Make America Great Again” milik Trump berubah menjadi “Hancurkan India.”
Trump mengatakan ingin memindahkan rantai pasok dari Tiongkok Ke India. Itu omong kosong. Tujuannya bukan perdagangan adil, tapi menjaga agar Asia tetap tunduk dan mencium “pantatnya.”
Di mata AS keberhasilan negara lain adalah dosa. AS tidak iri dengan ideologi Tiongkok, tapi dengan keberhasilan ekonomi yang menakjubkan. Ini bukan pertempuran Demokrasi vs Komunisme, tapi ini pertarungan menguasai dunia.
AS lebih suka Tiongkok miskin terbelakang. Lebih suka lagi kita, India miskin dan bodoh. Karena siapa yang lebih sukses dari mereka pasti akan menjadi musuh utamanya.
Jika Anda ingin tumbuh kuat dan mandiri jangan berharap AS, malah AS akan bersorak. Justru Anda harus siap menghadapi kecemburuan dan tekanan dari AS. Pastikan Anda juga memiliki kekuatan seperti Tiongkok hari ini. [mc]
Jakarta, 27 April 2025.
*Chen Yi Jing, Pengamat Ekonomi dan Geopolitik.
*Foto: BBC.
