Warkop-98

Indonesia Belum Membutuhkan Ibu Kota Baru, Tetapi Butuh Abah Baru

Yang dibutuhkan bangsa ini, Abah Nasional.
Bapak yang menggendong dan memikul semua anak bangsa.

Nusantarakini.com, Medan –

Anies Rasyid Baswedan, calon presiden nomor satu menjadi Abah Nasional.

Istilah Abah itu sendiri semakin populer oleh Generasi Z. Mereka juga menandai diri dengan Humanies.

Ketika berkunjung ke berbagai daerah, Anies selalu menyapa anak-anak, anak muda, orang tua, lansia, disabilitas dari berbagai lapisan, laki laki atau perempuan.

Seorang anak pernah menulis bahwa ayahnya sudah tiada dan ingin memeluk Anies. Ia pun memeluknya dan natural, jauh dari gimmick. jauh dari aroma hilirisasi.

Perhatikan dan jujurlah!

Tokoh yang kebapakan dan semua kalangan merasa nyaman dengannya, khususnya orang-orang kecil, yang tentu saja jumlahnya lebih dari 15 ORANG, melainkan ratusan juta.

Saya menonton berulang-ulang, bagaimana pertemuan Anies dengan berbagai kalangan itu.

Kesimpulan saya. Indonesia bukan membutuhkan ibu kota baru, melainkan bapak. Apalah arti sebuah ibu kota jika di situ tidak ada BAPAK yang melindungi warganya.

Anies muncul secara natural dan memenuhi syarat untuk itu. Ternyata, bangsa ini sudah bertahun tahun kehilangan ayah (abah).

Pantaslah, tanah kita dikeruk dan diperas. Bumi kita diinjak-injak dan diludahi. Bangsanya dihina-hina dan ditipu, di dalam negeri, apalagi di luar.

Karena kita sudah lama kehilangan ayah. Karena ayah yang ada, bukan ayah sebenarnya. Ayah palsu, ayah kita selalu mengolok-olok kita. Mungkin dia punya rumah besar dan keluarga asli di tempat lain yang jauh.

Kita butuh ayah.
Ayah yang melindungi semua anaknya, bukan menggendong satu menantu dan dua anak, satu menantu dan dua anak, tetapi rela dan sanggup menggendong ratusan juta anak.

Kelak jika pemimpin tertinggi negeri ini sudah diperankan seorang ayah, maka, maka, maka…

SEMUA TERLINDUNGI, SEMUA DILINDUNGI. SEMUA SEJAHTERA, SEMUA BAHAGIA.

Anies Rasyid Baswedan akan mengisi posisi ABAH Nasional yang lama hilang. Bertahun-tahun bangsa ini menjadi Yatim. Ibu (kotanya) ada, tetapi ayahnya tiada bertanggung jawab kepada seluruh anak bangsa, di mana saja. Hanya memilih beberapa saja dan yang lain dihinakan.

Lalu hendak ada yang melanjutkan Rumah besar Indonesia yang kehilangan ayah, dan kamu setuju dan mendukungnya?

Pasti kamu khilaf dan aku mengenalmu. Ingatkanlah bahwa pemimpin itu ayah seluruh rakyat.

Yang dibutuhkan bangsa ini, Abah Nasional.
Bapak yang menggendong dan memikul semua anak bangsa. [mc]

Medan, 8 Februari 2024.
horas!

*Ahmad Dayan Lubis, Penulis Lepas.

Terpopuler

To Top