Nusantarakini.com, Pekanbaru –
Bencana banjir yang kerap terjadi di Riau mendapat perhatian dan keprihatinan dari berbagai pihak. Apalagi kerugiannya tidak hanya terkait masalah material dan lingkungan, namun juga sudah merenggut korban jiwa warga Riau.
Dilansir DetikSumut, Senin (1/1/2024), dua orang tewas akibat banjir di sejumlah daerah di Riau. Korban tewas akibat terseret derasnya arus banjir. Korban pertama adalah Sariman (63). Dia tewas di parit jalan lintas Sekelapas Rantau Kopar, Rokan Hilir. Sementara di Pekanbaru bocah berusia 13 tahun bernama Rizki Ramadhan dilaporkan hanyut di Sungai Kelulut selebar 4 meter di Marpoyan Damai.
Calon Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) dapil Riau Alpasirin S.IP, M.IP, merasa sedih dan prihatin dengan bencana banjir yang kerap melanda Riau. Bahkan, kata dia, bencana ini hampir merata di Riau, terutama di sembilan kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Riau.
“Secara keseluruhan Riau yang saya lihat hari ini sungguh sangat menyedihkan. Karena terjadi bencana banjir hampir di 9 kabupaten/kota,” ucap Alpasirin kepada Nusantarakini.com, Pekanbaru, Kamis, (18/1/2024).
Pria energik yang kerap belusukan menyapa dan menyerap aspirasi warga Riau ini mengaku sangat prihatin dengan kondisi korban banjir yang menimpa warga Riau.
“Dan sungguh sangat memprihatinkan seperti di Rokan Hulu, Rokan Hilir, Pelalawan, Indragiri Hulu dan daerah-daerah lainnya. Bahkan di Kota Pekanbaru sendiri,” ucap Magister jebolan Universitas Indonesia ini.
“Yang membikin sedih lagi, seperti diberitakan juga oleh Detik.com, sekitar pas acara tahun baru 2024 kemarin, di Pekanbaru bocah berusia 13 tahun bernama Rizki Ramadhan dilaporkan hanyut di Sungai Kelulut selebar 4 meter di Marpoyan Damai,” imbuhnya.
Alpasirin mengimbau kepada pemerintah daerah yang ada di Provinsi Riau, termasuk Pemerintah Provinsi Riau juga, untuk bisa memberikan solusi cerdas dalam menangani dan menanggulangi permasalah bencana banjir yang kerap melanda di provinsi tersebut. Dia juga meminta supaya bencana ini bisa dijadikan pengalaman berharga, sehingga tidak terulang lagi setiap tahun.
“Nah ini pemerintah daerah harus belajar dan dijadikan pengalaman. Jangan sampai pengulangan banjir ini hampir terjadi setiap tahun,” ucapnya.
Selain itu, Alpasirin juga mengimbau dan memberikan solusi tentang perlunya perubahan untuk Riau menjadi lebih baik dalam segala hal. Sehingga, kata dia, kita ke depan butuh mengusung visi perubahan agar Riau ini menjadi lebih baik dan mempunyai pemimpin yang bertanggung jawab.
“Dan untuk itu, kami dari Tim Alpasirin merasa prihatin dengan kondisi masyarakat Riau. Sangat bersedih. Dan ke depan kita akan mengusung visi perubahan,” pungkas mantan legislator daerah mengakhiri keterangannya. [mc]