Nusantarakini.com, Jakarta –Pernyataan Dosen Ilmu Komunikasi UI Ade Armando yang menyebut Rumah Doa Alfa Omega menerapkan ajaran sesat dianggap blunder. Dia pun klarifikasi atas tayangannya yang menyulut kontroversi tersebut.
Seperti diketahui, Rumah Doa Alfa Omega ini tengah ramai diperbincangkan karena pemberian nama Yohanes dari Ondoafi (Kepala Adat) kepada Anies Baswedan.
Dalam tayangan Youtube@CokroTvpada Selasa, 26 Desember 2022 yang berjudul “Di Papua, ANIES Didukung Komunitas Aliran Sesat?” Ade Armando menyampaikan bahwa di tanah Papua Anies disambut dan didukung oleh sebuah komunitas Kristen bernama Alfa Omega di Kabupaten Supiori, Jayapura.
Dia juga menyebut pada April tahun lalu gereja Alfa Omega dibubarkan oleh polisi karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Bahkan pegiat media sosial ini menyamakan Tim Doa Alfa Omega di Kabupaten Supiori dengan Rumah Doa Alfa Omega di Sentani, Kabupaten Jayapura yang dikunjungi Anies Baswedan pada Jumat, 9 Desember 2022 lalu.
Namun belakangan dia mengetahui bahwa kedua gereja itu berbeda hanya memiliki nama yang sama setelah diberi tahu sutradara Angga Dwimas Sasongko, yang merupakan keponakan pemimpin Gereja Alfa Omega di Jayapura, Pendeta Robert Nerotumilena.
“Kesalahan saya adalah mengira bahwa kedua gereja tersebut adalah dua gereja yang sama. Sekarang saya memperoleh informasi lagi bahwa itu adalah dua gereja yang berbeda namanya sama-sama Alfa Omega tapi gereja yang berbeda,” kata Ade Armando di kanalYoutube @CokroTvseperti dikutipKBA News, Rabu, 28 Desember 2022.
Dalam tayangan yang berjudul ALFA OMEGA YANG MENERIMA ANIES BUKAN ORGANISASI YANG MENYESATKAN, Ade Armando menegaskan Alfa Omega yang menerima kunjungan Anies bukan gereja yang memiliki aliran sesat.
“Jadi sekarang mudah-mudahan menjadi jelas Alfa Omega yang menerima Anies adalah Alfa Omega yang dipimpin pendeta Robert Nerotumilena yang tidak dianggap sesat,” ungkapnya.
“Saya harus minta maaf kepada Pendeta Robert yang mungkin sudah terganggu nama baiknya akibat video saya. Saya juga sudah meminta Cokro TV men-take downvideo saya tersebut,” jelas Ade Armando.
Mengenal Rumah Doa Alfa OmegaKeberadaan Rumah Doa Alfa Omega yang berlokasi di Sentani, Jayapura, Papua ini tak lepas dari peran Anies Baswedan.
Hal tersebut diungkapkan Billy David Nerotumilena anak dari pemimpin pimpinan Rumah Doa Alfa Omega. Pada Maret 2019 Sentani dilanda banjir bandang, banyak rumah warga yang terdampak dan rusak, termasuk rumah orangtuanya.
Dia lalu berinisiatif membuat crowdfunding melalui KitaBisa dan mencoba menghimpun dana untuk membantu saudara-saudara di Sentani dan Jayapura.
“Waktu itu Pak Anies yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI, membantu kami dengan memposting konten pengumpulan dana tersebut dalam akun sosial medianya. Di Instagramnya, beliau menyatakan bahwa ada pengumpulan dana untuk membantu saudara di Papua yang dilakukan oleh anak muda asal Papua, yaitu saya,” ujarnya
Setelah posting tersebut, aliran dana yang masuk dalam penggalangan dana cepat sekali. Ternyata dana yang terkumpul bisa mencapai lebih dari 300 juta.
“Lantas, untuk apa dana yang terkumpul tersebut? Dananya kami gunakan untuk membangun gedung gereja yang tujuannya selain untuk beribadah juga untuk menampung warga yang tidak punya tempat tinggal akibat banjir bandang di Sentani,” paparnya.
Akhirnya mimpi orangtuanya untuk bisa membangun gedung gereja sendiri akhirnya terwujud. Tidak hanya itu, bahkan bantuan pasca bencana bisa disalurkan melalui tiga lembaga lain di Sentani. Tentunya itu digunakan untuk membantu saudara-saudara yang terdampak musibah banjir di sekitar Sentani.
“Jadi, berdirinya gedung gereja yang bernama Rumah Doa Alfa Omega ini tidak lepas dari jasa Pak Anies yang membantu menyebarkan kampanyecrowdfundingwaktu itu. Dari kejadian ini, kita tahu Pak Anies mengutamakan kemanusiaan dalam bekerja. Tidak pernah membeda-bedakan latar belakang seseorang,” tulisnya.
Tak hanya sebagai rumah ibadah umat Kristiani, Rumah Doa Alfa Omega ini juga dimanfaatkan untuk program-program sosial-kemanusian. Sumber: Kbanews.com [kba/mc]