Nusantarakini,com, Humbahas –
Dalam perjalanan wisata redaksi Nusantarakini.com, kembali menyambangi daerah pegunungan di Sumatera Utara, tepatnya di Humbang Hasundutan (Humbahas). Humbahas merupakan sebuah kabupaten pemekaran yang dibentuk pada tanggal 28 Juli 2003 dengan luas sebesar 2.335,33 km persegi dan mempunyai ibukota di Dolok Sanggul; pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia.
Kondisi fisik dari kabupaten ini berada di ketinggian 330 hingga 2075 mdpl. Menurut dari data sensus penduduk tahun 2010, penduduk di sini berjumlah sebanyak 171.650 jiwa. Karena letaknya secara geografis mengelilingi Danau Toba, maka sangat wajar jika Danau Toba juga menjadi wisata andalan kabupaten ini. Namun, bukan hanya Danau Toba yang menarik untuk dikunjungi di Humbahas, masih banyak objek wisata lainnya. Salah satunya adalah Geosite Sipinsur yang terletak di Desa Parulohan, Kecamatan Paranginan.
Geosite Sipinsur merupakan spot eksotis untuk menikmati keindahan Danau Toba dari atas ketinggian. Bahkan, dengan lokasi yang berada pada ketinggian 1.213 meter dpl, wisatawan yang menginjakkan kaki di tempat ini, dapat melihat empat kabupaten sekaligus yakni Kabupaten Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara dan Tobassa.
Geosite Sipinsur memiliki luas sekitar 2 hektar yang sebagian wilayahnya merupakan kawasan hutan pinus sehingga udara sekeliling terasa sejuk dan segar. Di sini juga dibangun sejumlah fasilitas seperti taman bermain, camping ground, outbond area, restaurant serta penginapan.
Bagi wisatawan Danau Toba, cocok untuk mengalihkan perjalanannya ke pesisir selatan Danau Toba, ke Geosite Sipinsur Humbahas ini. Disarankan untuk datang sekitar pukul 07.00 WIB, wisatawan bisa menikmati momen istimewa, danau terbesar di Asia Tenggara yang terbentuk karena letusan gunung api purba Toba ini serasa milik kita sendiri. Saat itulah kita bisa menikmati alam Kaldera Toba yang sesungguhnya.
Hamparan perairan biru Danau Toba yang luas seperti tak berujung, lalu-lalang perahu menyeberangi danau dari Muara, lekuk perbukitan dan ngarai-ngarai yang mengelilingnya, terasa sangat damai. Tak ada hiruk pikuk turis, hanya ada suara desiran angin dan kicau burung dan suara tonggeret bak terompet di sekitar hutan. Sekedar duduk menikmati pemandangan pun, rasanya luar biasa.
Suasana alam yang menyehatkan pun sudah menyambut kita, begitu memasuki Geopark Sipinsur, kita akan disambut sejuknya udara pegunungan Humbahas. Jalan masuk taman wisata sangat cantik, jalur pejalan kaki selebar kurang lebih 4 meter dinaungi rimbunnya pepohonan pinus di kedua sisinya. Kawasan hutan pinus ini berfungsi juga sebagai camping ground. Ada juga fasilitas taman bermain untuk anak-anak.
Kalau di pesisir utara-timur Danau Toba, dari Parapat yang lebih populer, di hadapan kita akan langsung terhampar Pulau Samosir. Dari Geosite Sipinsur ini, kita akan langsung berhadapan dengan pulau kedua di tengah Danau Toba yang lebih kecil, Pulau Sibandang. Pulau ini bisa dicapai dalam waktu 10-15 menit dari pelabuhan Muara, sekitar 30 menit perjalanan menuruni bukit dan jalan berkelok dari Geosite Sipinsur.
Geosite Sipinsur sangat mudah dicapai. Hanya sekitar 18 km dari Bandar Udara Internasional Sisingamangaraja XII, Silangit di Siborong-borong, Tapanuli Utara. Dengan kendaraan, bisa dicapai dalam waktu sekitar 30 menit saja. Melewati perkampungan dan tugu-tugu makam Batak Toba, rawa-rawa tempat kerbau berkubang dan perkebunan kopi Lintong di sepanjang daerah Lintongnihuta.
Bacabup Humbahas, Antoni Pasaribu, sepakat dengan pernyataan mantan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat melakukan kunjungan kerja ke Humbang Hasundutan, pada Minggu 28 Juli 2019, bahwa Kawasan Geosite Sipinsur dinilai memiliki karakter mirip Orchid Forest di Lembang, Bandung.
“Saya sepakat dengan pernyataan Pak Arief Yahya dulu, bahwa Kawasan Geosite Sipinsur layak dikembangkan menjadi destinasi untuk wisatawan milenial. Kawasan ini bisa menjadi atraksi tersendiri. Atraksi untuk mendatangkan wisatawan milenial ke Danau Toba lewat Humbahas,” ucap Antoni ketika dihubungi Nusantarakini.com, Humbahas (28/12/2019).
“Tepat, lokasi Sipinsur hampir mirip dengan Orchid Forest Cikole di Bandung. Kalau dibuat rumah gantung dan jalan gantung seperti Cikole, tentu ini konsepnya anak muda milenial banget. Apalagi ditambah dengan spot selfie. Dan ini merupakan salah satu program yang akan kami laksanakan untuk memajukan pariwisata bila memimpin Humbahas nanti,” pungkas Antoni mengakhiri keterangannya. [mc]