Mau Tau Sumpah Raja-raja di Air Terjun? Datanglah ke Humbahas

Nusantarakini.com, Humbang Hasundutan – 

Humbang Hasundutan (Humbahas) merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang beribukota di Dolok Sanggul. Secara geografis, wilayahnya mengelilingi Danau Toba. Sehingga sangat wajar jika Danau Toba juga menjadi wisata andalan kabupaten ini.

Menariknya, selain wisatawan dapat menikmati rekreasi di Danau Toba, di sekeliling danau ini, wisatawan juga dapat menikmati pemandangan indah dan mandi di air terjun, salah satunya Air Terjun Janji atau Air Terjun Sampuran Janji, yang terletak di Desa Marbun Toruan, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Air Terjun Sampuran Janji di Humbahas ini menawarkan keindahan serta kisah sejarah. Konon air terjun ini dulu merupakan lokasi para raja mengucap sumpah. Di sini juga tersedia pemandian khusus pria dan wanita, yang bersumber langsung dari air terjun.

Dengan lokasinya yang langsung berhadapan dengan Danau Toba, wisatawan tentunya akan disuguhi pemandangan yang indah. Mulai dari pemandangan airnya, jejeran lereng-lereng bukit yang eksotis, dan juga bisa melihat dari dekat pemandangan Pulau Simamora dari area lokasi sekitar air terjun ini. Pastinya, suasananya sangat nyaman, cocok untuk menghabiskan liburan akhir pekan bersama keluarga atau sahabat.

Air Terjun Sampuran Janji juga menawarkan keunikan alam. Gulungan air dari perut bukit berbatu mengalir terjun bebas dari ketinggian sekitar 50 meter. Percikan titik air terjun yang seakan melompat pun terasa di kulit. Suasana itu memancing setiap pengunjung ingin sesegara mungkin berendam ke dalam air bersuhu di bawah 20 derajat celsius. Bagi penggemar fotografi, spot foto di hadapan air terjun juga bakal menghasilkan foto-foto fantastis.

 

Air Terjun Sampuren Janji dikelola secara turun temurun yang merupakan warisan dari nenek moyang. Mutiara Banjarnahor, generasi kelima pengelola objek wisata itu mengatakan, sebelum dikelola keluarga besar Banjarnahor, dahulu lokasi itu sebagai tempat pemandian para raja di Bakkara termasuk Raja Sisingamangaraja XII.

“Dari nenek moyang kami dari Oppung Panggiling dilanjutkan anaknya Oppung Ginjang diwariskan kembali kepada Oppung Batta, lalu kepada Oppung Komandan So dan terakhir kami keturunan Oppung Kesia atau dikenal sebutan Kariting,” kata Mutiara, seperti dikutip dari Tagar.id.

Dari berbagai informasi yang digali, bermula sejak pemekaran Kabupaten Humbang Hasundutan dari Tapanuli Utara, akses jalan menuju lokasi wisata memang dibuka, namun sayangnya, sekarang kondisinya sangat memprihatinkan. Sepanjang jalan menuju lokasi wisata, banyak potensi tanah longsor yang masih akan terjadi, dan bekas longsoran batu dan tanah masih banyak berserakan di jalan.  Nampaknya, perhatian Pemkab Humbahas untuk pengembangan objek wisata ini belum maksimal, bahkan bisa dikatakan kurang serius. Terbukti dengan sikap abai memperhatikan infrastruktur untuk menopang sektor pariwisata ini.

Mendekati pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 di Kabupaten Humbang Hasundutan, salah satu Kandidat Bupati Humbahas, Antoni Pasaribu, merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Beliau merasa bahwa pariwisata di Humbahas belum berkembang, terbukti dengan minimnya jumlah pengunjung. Beliau bertekad bila terpilih nanti akan membenahi kondisi ini untuk meningkatkan dan memperbaiki taraf hidup masyarakat sekitar tempat wisata pada khususnya serta masyarakat Humbahas pada umumnya. [mc]