Nusantarakini.com, Palu –
Diam-diam dibalik suasana meriahnya masa kampanye Pilkada di Kabupaten Morowali, sebenarnya dalam satu hingga dua bulan ini terjadi “perang survei” diantara paslon bupati dan wakil bupati. Khususnya, paslon SAH dan ADAM.
Namun begitu, banyak masyarakat di kabupaten yang kaya akan tambang ini tidak menyadarinya. Hal ini wajar karena survei tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau diam-diam. Hanya, orang yang terpilih menjadi responden atau yang diwawancari saja yang menyadari akan adanya survei pesanan dari paslon ini.
Paslon yang terlebih dahulu menggelar survei adalah paslon SAH. Survei mereka lakukan sekitar bulan Maret 2018 lalu, dengan menyewa lembaga Paramater Survei Indonesia. Berdasarkan lembar kuesioner yang berhasil redaksi temukan, lembaga ini beralamat di Jl.Kamala Raya No.53 Makassar. Dalam lembar kuesioner tertulis nomer telpon 085-3392-60870. Lihat foto.
Redaksi berhasil menemui beberapa warga di beberapa desa yang menjadi responden dari survei ini. Diantara warga berinial AM di desa Emea, Kecamatan Witaponda. Menurut AM, dia ditanya seputar siapa yang akan dipilih pada pilkada nanti. Setelah selesai wawancara ia diberi souvenir berupa dompet bergaris. Lihat foto.
Bagaimana hasilnya? Untuk mengetahui hasilnya, redaksi berhasil mengorek dari salah satu “orang dalam” yang terlibat secara langsung dengan proses survei ini. Namun orang ini tidak bersedia nama dan inisialnya ditulis karena alasan tertentu. Ditemui di Bungku, dia tidak mau menguraikan hasil survei secara detail hingga ke angka dan persentase. Namun ia hanya bersedia menjelaskan tingkat elektabilitas paslon berdasarkan peringkat elektabilitas saja.
Menurutnya, hasil survei menunjukan posisi SAH hanya diperingkat tiga. Hal ini yang membuatnya di lingkaran elit tim SAH mengalami kecewa dan resah. Bocoran dari pengurus partai di tingkat bawah, mengatakan bila hasil survei semacam ini wajar karena memang figur SAH susah dijual di masyarakat. Citranya sudah kurang baik.
Sementara di posisi pertama adalah paslon TAHAJUD. Disusul posisi kedua paslon ADAM. Sedangkan keempat dan kelima ditempati paslon HARISMA dan SINAR. Benarkah hasil surveinya semacam ini?
Publik dan jaringan tim SAH sendiri di level bawah banyak bertanya akan hasil survei tersebut. Mereka sudah tahu bila SAH telah melakukan survei terbaru, namun mengapa pihak elit tim SAH tidak membuka hasilnya kepada mereka. Selama ini mereka hanya menduga-duga hasilnya. Sebagian ada yang menanyakan langsung ke lembaga survei di Makassar.
Persoalanya mengapa tim SAH tidak mempublikasikan hasil survei secara terbuka? Harusnya, tim SAH mempublikasikan hasil survei tersebut secara terbuka. Tim SAH tidak boleh menyembunyikan data publik. Publik harus tahu karena data survei diambil dari publik. Kecuali tim SAH takut dan sudah merasa kalah sebelum pertandingan usai.