Nusantarakini.com, Jakarta –
Rentetan dari kontroversi pernyataan Panglima TNI yang menyebutkan bahwa ada kelompok institusi yang berusaha mendatangkan 5000 pucuk senjata di luar kendali TNI, beberapa pihak pun dengan lancang melancarkan stigmatisasi kepada pribadi Jenderal Gatot Nurmantyo. Salah satunya ialah media metrotvnews.com yang punya kedekatan dengan Surya Paloh.
“Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dianggap sebagai pemimpin terburuk bagi pasukan militer sepanjang era reformasi. Hal itu dikarenakan sikap politiknya yang diperlihatkan secara gamblang. Padahal sebagai unsur pertahanan Indonesia, ia dilarang berpolitik,” tulis metrotvnews.com pada permulaan paragraf tulisannya.
Tentu saja pandangan yang lancang dari metrotvnews.com tersebut mengisyaratkan ketidaksukaan dengan apa yang dilakukan oleh Jenderal Gatot Nurmantyo.
Padahal sepanjang yang diketahui publik, Gatot Nurmantyo melakukan hal itu demi menjaga integritas nasional dan mengantisipasi supaya tidak terjadinya penyalahgunaan atas senjata.
Lagi pula, apakah seorang Panglima TNI yang memiliki kapasitas untuk memperoleh informasi valid tentang apa yang dia hawatirkan, tidak boleh memberi warning? Justru warning semacam itulah yang diperlukan rakyat supaya tidak ada pihak bergerak bagaikan berada di luar kendali.
Sebenarnya TNI sepanjang yang terekam dari jejak digital, sudah lama mengeluhkan keistimewaannya dalam soal pertahahan. Pertama, penggunaan pakaian doreng yang juga banyak digunakan para pihak yang mirip sekali dengan tentara. Selain organisasi-organisasi sipil, satuan Brimob Polisi yang menggunakan doreng pernah juga dipersoalkan.
Kedua, permintaan polisi untuk mendapatkan pelatihan riders, juga pernah dikeluhkan.
Jadi, bilamana Panglima TNI mengeluhkan soal senjata yang akan diimpor tersebut seperti yang dia katakan, orang dapat menilai hal itu sebagai rasa tanggungjawabnya atas TNI dan akumulasi atas persoalan-persoalan yang mereduksi otoritas TNI dewasa ini. (vgt)