Warkop-98

Negara Tidak Akan Maju Jika Pemimpinnya Tidak Bijaksana

Nusantarakini.com, Jakarta –

Manusia adalah insan yang sangat istimewa dan berharga. Semua manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa. Terkadang jadi orang kita harus berusaha bertindak bijaksana. Apa itu kebijaksanaan?

Kebijaksanaan adalah tindakan-tindakan yang mengandung nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Jika ada wujud tindakan ketidakadilan maka hasilnya pasti tidak ada nilai kebenarannya.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; saya ambil contoh, misalnya ada seorang laki-laki bernama Arloji, Arloji ini berasal dari suku A dan beragama T. Semisal Arloji melakukan bom bunuh diri dan menewaskan ratusan orang yang tidak bersalah, apakah kita boleh menuduh, menyebut atau membawa-bawah nama Suku A dan Agama T itu jahat? Tentu tidak boleh.

Karena yang melakukan kejahatan itu hanya Arloji, sehingga yang bersalah juga hanya Arloji saja, bukan suku asalnya dan bukan agamanya. Kemudian suku A dan Agama T tidak pernah mengajarkan Arloji untuk berbuat jahat. Dan juga Suku A dan Agama T tidak pernah memberikan kuasa kepada Arloji untuk berbuat kejahatan.

Contoh lagi, Ada seorang laki -laki bernama Ahoax, Ahoax berasal dari suku Z dan agamanya U. Pada suatu hari Ahoax tertangkap melakukan perampasan, penipuan dan pencurian. Apakah kita pantas menuduh atau menyebutkan yang jahat itu Suku Z dan Agama U? Tentu juga tidak boleh atau tidak pantas.

Karena yang berbuat kejahatan itu hanya Ahoax, sehingga yang bersalah juga hanya Ahoax saja, bukan suku asalnya dan bukan agamanya. Dan juga suku Z dan Agama U tidak pernah menyuruh atau mengajarkan Ahoax untuk berbuat kejahatan, sehingga tidak pantas kita sebut-sebut atau bawa-bawa nama suku dan agamanya.

Pembaca yang budiman, mulai sekarang kita harus belajar dan berusaha untuk menjadi yang cukup bijaksana, sehingga kita bisa menciptakan nilai kebenaran dan keadilan. Lalu kita harus ingat juga, tidak ada satu pun suku atau agama yang mengajarkan orang untuk berbuat jahat.

Dan juga ingat-ingat ya pembaca yang budiman, jika diri kita sendiri saja tidak pernah mau belajar untuk menjadi orang yang bijaksana, rasanya percuma saja kita mengaku-ngaku diri kita beragama dan rasanya percuma saja kita beribadah.

Satu lagi pesan khusus untuk yang ingin menjadi pemimpin dalam sebuah negara; jika diri kita sendiri tidak mampu bertindak bijaksana dalam hal-hal yang kecil, bagaimana kita bisa menjadi pemimpin yang mampu menciptakan kebijaksanaan, kebenaran dan keadilan di masyarakat?

Sebuah Negara tidak akan bisa maju jika pemimpinya tidak mengerti pentingnya arti sebuah kebijaksanaan, kebenaran dan keadilan.

Pesan untuk semua pembaca yang budiman, cintailah sesama manusia, karena semua manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. [mc]

*Kan Hiung alias Mr. Kan, Pengamat Politik dan Hukum.

Terpopuler

To Top