Kepahlawanan Sudirman Telah Dilecehkan Ahok

Nusantarakini.com, Jakarta – 

Kepahlawanan Pribumi maupun Non-Pribumi sebenarnya selalu dihargai oleh Bangsa Indonesia sejak dulu kala. Namun Ahok dengan bengisnya telah merobek-robek tradisi penghargaan itu demi kerakusannya berkuasa.

Sungguh #KampanyeAhokJahat telah membangun persepsi seolah-olah pribumi berpeci hitam, berbaju putih dan bersarung adalah biang kerusuhan tanpa sebab, tanpa pemicu. Di sisi lain, hanyalah, Non-Pribumi yang telah berjasa besar mengharumkan Bangsa Indonesia.

Sungguh ini jahat, Ahok telah mencampakkan jasa pribumi dalam mengharumkan Bangsa ini. Dick Sudirman, Bapak Bulutangkis Indonesia, yang namanya diabadikan sebagai salah satu piala bulutangkis bergengsi tingkat dunia, Piala Sudirman. Jasa besarnya merintis, membesarkan, dan mengharumkan bulu tangkis Indonesia dengan memberi jalan anak-anak Bangsa, baik Pribumi maupun Non-Pribumi, berprestasi di tingkat dunia dicampakkan begitu saja oleh Ahok dan para pendukungnya.

Legenda bulu tangkis Indonesia itu ada Non-Pribumi tapi Pribumi pun tak kalah banyak legendary dan jasanya mengharumkan nama Bangsa di tingkat dunia. Taruhlah sebagai contoh: Taufik Hidayat, Icuk Sugiarto, Joko Supriyanto, Rexy Mainaky, Ricki Subagja, Markis Kido, Tantowi Ahmad, dan Muhammad Ahsan. Jangan jasa-jasa mereka mengharumkan nama Bangsa ditenggelamkan hanya untuk meraih ambisi kerakusan berkuasa dan membangun image seolah-olah hanya etnis tertentu yang punya jasa.

Kita sudah lama bersatu sebagai Indonesia, kita sudah lama saling mnghargai, kita sudah lama saling mnghormati, kita sudah lama mengapresiasi jasa dan kepahlawanan siapapun di bidang apapun dalam mengharumkan nama Bangsa, baik Pribumi maupun Non-Pribumi.

Jangan semuanya jadi rusak berantakan hanya gara-gara provokasi Ahok yang suka memanas-manasi perbedaan hanya demi dia tunggangi untuk meraih ambisi kerakusannya berkuasa.

Tolak #KampanyeJahatAhok

Mari jaga persatuan jangan terkotak-kotak. Jangan terprovokasi Ahok. Karena seperti ya g dikatakan Cak Nun: “(Ahok) itu bermulut bensin.”

Benar kata Anies Baswedan, “Ke-Bhinnekaan itu fakta, yg penting bagaimana kita tetap menjaga persatuan.” (mc)

*Muhammad A. Fibrant, Peneliti pada Indonesia Kertagama Institute; mantan Presiden Mahasiswa UGM)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *