Warkop-98

Faizal Assegaf: Rezim Jokowi Permalukan Raja Salman! Ini Buktinya

Nusantarakini.com, Jakarta-

KASUS PENGUSIRAN USTADZ KHALID BASALAMAH, BUKTI REZIM JOKOWI PERMALUKAN RAJA SALMAN!

Tragedi pembubaran ceramah ustadz DR Khalid Basalamah oleh organisasi sayap NU di Sidoarjo, Jawa Timur adalah masalah serius dan patut disinyalir sebagai konspirasi politik anti Arab Saudi.

Mengingat intimidasi dan pengusiran atas tokoh Islam jebolan Islamic University of Medina (IUM) tersebut, mengapa terjadi saat kedatangan Raja Salman ke Indonesia?

DR Khalid Basalamah merupakan alumni IUM Arab Saudi yang memiliki pandangan Islam beraliran Wahabi dan terkenal sangat anti hegemoni konglomerat aseng serta bahaya ajaran komunis.

Namun aneka ceramahnya sering kali difitnah dan dituding bertujuan memecah persatuan umat Islam dan berbau radikalisme. Asbab itu membuat pihak Istana dan sejumlah tokoh NU gerah.

Ketum PBNU, DR Said Aqil Siradj gencar melontarkan tudingan keras tentang bahaya ajaran Wahabi. Namun ironinya, rezim Jokowi justru bernafsu mengais bantuan ratusan triliun dari Kerajaan Saudi.

Ihwal gerakan anti Wahabi bahkan telah memicu propoganda anti Arab Saudi oleh loyalis rezim Jokowi secara masif pasca Pilpres 2014. Dan di waktu bersamaan PDIP dan Istana giat menjalin kerjasama strategis dengan Partai Komunis Cina (PKC).

Singkatnya, ajaran Wahabi difitnah dan dibenci oleh ulama NU pembela rezim Jokowi, tapi lucunya Istana sangat berupaya merangkul Arab Saudi demi tujuan pragmatis.

Di sisi lain, rezim Jokowi sangat mengistimewakan konglomerat aseng dan PKC. Alhasil, kerjasama kedua pihak makin dicurigai sebagai upaya mempermulus kebangkitan PKI secara terselubung.

Fakta menunjukan gerakan laten PKI yang terkonsolidasi sejak Pilpres 2014 dan kini kian meluas serta meresahkan rakyat, secara mencolok dibiarkan oleh rezim Jokowi.

Bahkan para ulama, tokoh aktivis dan kalangan mantan Jenderal TNI yang bersuara keras melawan kebangkitan PKI justru menuai kriminalisasi.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi pun melarang Panglima TNI dan Kapolri agar tidak bertindak tegas merespon penyebaran ajaran dan simbol-simbol PKI yang terjadi di masyarakat.

Namun soal aktivitas tokoh-tokoh Islam yang bersikap kritis, Istana dengan cepat mengarahkan aparat penegak hukum bertindak sporadis dan membabi-buta.

Wajar bila rakyat makin “Haqqul Yaqin” bahwa rezim Jokowi merupakan bagian dari misi politik komunis untuk membelenggu sikap kritis elemen rakyat dan kalangan ulama yang anti PKI.

Kasus penistaan atas ustadz DR Khalid Basalamah disinyalir adalah skenario anti Islam dan memberi pesan khusus guna mempermalukan Raja Salman. Sebuah modus politik yang sangat munafik, berbau komunis dan patut diwaspadai!

—Jakarta 5 Maret 2017—

*Faizal Assegaf, Ketua Progres 98

[mc]

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top