Ekonomi

Ahok Akui Kemiskinan di Jakarta Memang Meningkat

Nusantarakini.com, Jakarta-

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan bahwa 50 persen warga ber-KTP DKI hidup dengan kondisi ekonomi golongan menengah ke bawah. Ahok menyebut pernah mengadakan survei dengan hasil 17 persen warga ber-KTP DKI miskin. Perhitungannya dengan asumsi penghasilan perbulan Rp 2,5 juta, maka yang jumlah penghasilannya di bawah itu dapat digolongkan warga miskin.

Ahok berasumsi perhitungan itu berlaku untuk lajang. Sedangkan jika memasukan komponen warga yang berkeluarga dan memiliki anak tentunya angka kemiskinan bisa meningkat lagi. “Nah itu kan lajang. Berarti kalau dia punya pasangan suami istri tidak kerja berarti kalau kali dua orang Jakarta hidup pas ini berapa? 34 persen. Kalau dia punya anak, punya orang tua, anak kita anggap bagi setengah, ini kira-kira orang Jakarta yang hidup pas-pasan, hampir 50 persen,” katanya di Balai Kota, Kamis (21/7).

Sebelumnya, calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno mempercayai data BPS yang menyebut angka kemiskinan di Jakarta meningkat. “Saya percaya dan sangat percaya dengan data BPS, karena dengan data BPS memperkaya data yang tim saya miliki untuk melakukan sosialisasi,” kata Sandiaga, Rabu (20/7).

Sandi menyakini hal tersebut karena selama enam bulan belakangan melihat secara langsung ke masyarakat. Menurutnya, kemiskinan meningkat karena penurunan omzet penjualan para pedagang dan adanya kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, yang berujung pada banyak warga masuk di area garis angka kemiskinan.

“Mari kita gunakan data BPS. Jangan berdebat, kenyataannya sudah saya lihat sendiri dalam enam bulan saya blusukan dan itu memang angka kemiskinan meningkat. Ya sudah, jangan menyalahkan siapa-siapa,” kata Sandi seperti yang dilansir Republika.

Menurut data BPS, jumlah orang miskin di Jakarta bertambah 15.630 orang atau meningkat 0,14 persen. Menurut BPS, jumlah penduduk miskin pada September 2015 mencapai 368.670 orang atau 3,61 persen dari total jumlah penduduk di DKI Jakarta. Pada Maret 2016, jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 384.300 orang atau 3,75 persen.

Dibandingkan Maret 2015 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 398.920 orang atau sekitar 3,93 persen, maka jumlah penduduk miskin pada Maret 2016 menurun sebanyak 14.620 orang alias 0,18 persen. Peningkatan jumlah penduduk miskin di Jakarta dikarenakan terjadi peningkatan angka garis kemiskinan pada Maret 2016 (*mc)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top