Ekonomi

Siak Siap Realisasikan Tol Laut Gandeng Bosowa

Nusantarakini, Siak Sri IndraPura-

Kota Siak Sri Indrapura, sejak dulu dikenal luas sebagai pusat kawasan budaya melayu Indonesia. Disini terdapat istana megah, peninggalan kerajaan melayu yang masyhur memiliki kekuasaan hingga seantero Riau, sebagian Sumatera Utara dan kepulauan Riau.
Di kawasan pinggir  selat malaka ini, perdagangan sudah berjalan dengan lancar sejak dahulu. Mereka menggunakan laut dan sungai sebagai sarana transportasinya. Kapal dan pelabuhan sebagai modanya. Dan metode transaksi yang lazim mereka lakukan dengan cara barter ataupun pembayaran yang berlaku saat itu.

Begitu dahsyatnya arus barang dan orang di kawasan selat malaka ini, Kabupaten Siak Provinsi Riau merasa perlu menyiapkan satu kawasan pelabuhan terpadu dan modern 4 tahun yang lalu, dikelola BUMD Kabupaten Siak. PT. Samudera Siak sebagai pengelola pelabuhan, PT. Kawasan Industri Tanjung Buton sebagai pengelola kawasan industri dan PT.Bumi Siak Pusako Zapin sebagai pengelola industri hilir migas. Kawasan ini belum beroperasi optimal karena belum tersedianya fasilitas pendukung dan regulasi pemerintah untuk memberikan kemudahan dan insetif bagi para investor serta pelaku usaha agar tertarik.

Izin prinsip untuk pembangunan packing plan Semen Bosowa Batam segera dikeluarkan oleh Bupati Siak, setelah penandatanganan MoU pengelolaan antara 3 BUMD Siak dengan PT. bosowa Corporindo hari ini  disaksikan Wapres RI Jusuf Kalla di Aula Rumah Dinas Bupati  Siak, di sela-sela peringatan hari lingkungan hidup se dunia tingkat nasional di kabupaten Siak.

“Mou ini di harapkan bisa memberi nilai tambah pada masyarakat sekitar siak, ada multiplier effect untuk kawasan sekitar dan transfer teknologi,” ujar feldiansyah, direktur PT. BSP zapin di Siak Sri IndraPura (22/7).

Pelabuhan Siak dan KITB Siak diharapkan bisa menjadi alternatif demorage pelabuhan Dumai, efisiensi waktu distribusi ke end user yang berada di selatan Riau,  Jambi dan Sumatera Barat. Setidaknya sembilan Kabupaten hinterland Tanjung Buton di Propinsi Riau.

“Kami akan sinergi dan investasi berbagai fasilitas pendukung kawasan dan harapkan dukungan pemerintah agar dapat berperan wujudkan Nawa Cita khususnya untuk daya saing, nilai tambah, pembukaan lapangan pekerjaan serta devisa negara”, ujar Salman Dianda Anwar, selaku Penanggung jawab project Bosowa wilayah Riau dan Kepulauan Riau yang juga kuasa direktur PT. Bosowa Corporindo yang mendatangani MoU.

“Kami yakin pelabuhan dan fasilitas pendukungnya dapat beroperasi dengan baik, berpotensi generate perputaran uang yang besar untuk kawasan tengah pulau Sumatera, sehingga menjadi pusat kekuatan ekonomi baru,” tambah Ruslaini Rahman, mantan Kadis Perhubungan Provinsi Riau. (Anthon Yuliandri/*mc)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top