Nusantarakini.com, Jakarta-
Bersamaan dengan deklarasi Satgas Anti Mafia Pendidikan oleh koalisi masyarkat sipil kemarin, Mendikbud Anies Baswedan merespon dengan cepat apa yang terjadi masyarakat yang juga menjadi fokus utama dari Satgas, seperti dilansir oleh detik.com, Anies Baswedan menyampaikan lewat rilisnya.
“Pemerintah tidak menutup mata masih adanya praktik pungutan-pungutan di sekolah yang memberatkan, terutama saat penerimaan peserta didik baru seperti sekarang ini. Kemendikbud menyediakan saluran pelaporan bagi siapa saja yang merasa dirugikan dengan praktik pungutan itu,” kata Mendikbud Anies Baswedan.
Mendikbud juga menegaskan, bahwa siapa saja bisa melapor ke laporpungli.kemendikbud.go.id, baik sebagai pelaku pendidikan, orang tua siswa, pemerintah daerah, maupun siswa yang merasa dirugikan karena pengenaan pungutan, terutama saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Menanggapi respon cepat Mendikbud tersebut, Koordinator Satgas Anti Mafia Pendidikan Tri Suharjanto, menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada Pak Menteri.
“Dari awal pada saat deklarasi di Spumante Resto Menteng, Selasa (28/6) kemarin, sudah saya sampaikan ke beberapa teman media, bahwa Pak Menteri adalah orang yang sangat konsen dengan hal-hal seperti ini, bahkan putranya sendiri pun kemarin tidak lolos penerimaan mahasiswa baru dari jalur undangan. Artinya Pak Menteri memang juga obyektif,” kata mantan aktivis 98 ini.
Lebih lanjut Tri membeberkan tentang fokus dan konsentrasi Satgas ini tentang bagaimana dengan kementerian yang lain, seperti Kementerian Agama yang membawahi MTS dan MAN, serta Menristek Dikti yang membawahi PTN. Karena indikasi pungutan-pungutan liar banyak juga terjadi di MAN dan PTN selain itu bagaimana Satgas sebagai koalisi masyarakat sipil akan bekerja sama dengan semua stake holde, termasuk kemendikbud untuk mengawasi kecurangan kecurangan di bidang pendidikan ini.
“Yang menjadi PR bersama kemudian adalah setelah adanya Satgas dan juga mekanisme lapor ke Mendikbud lewat laporpungli.kemendikbud.com, masyarakat korban kecurangan berani melaporkan atau tidak?. Inilah salah satu tugas dari kawan-kawan Satgas dan relawannya di seluruh Indonesia untuk membuat masyarakat menjadi berdaya dan merasa nyaman melaporkan ketika ada kecurangan,” lanjut Tri.
Mengakhiri perbincangan dengan Nusantarakini, Koordinator Satgas Anti Mafia Pendidikan, Tri Suharjanto menginformasikan, bahwa setelah lebaran mereka akan segera melakukan konsilidasi untuk pengurus pusat dan juga perwakilan di daerah-daerah untuk membuat mekanisme kerja dari SATGAS dengan cara membuat Pokja Nasional. (TA)