Nusantarakini.com, Palu –
Akhirnya redaksi berhasil menelusuri hasil survei yang dipesan oleh paslon ADAM yang dilakukan seminggu yang lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa paslon ADAM telah meminta Duta Survei Indonesia untuk melakukan survei di Morowali. Survei tersebut mewawancarai 220 responden yang tersebar di 20 desa. Tingkat kesalahan atau margin of error dari survei ini adalah +/- 6.5%.
Dalam investigasi ini, redaksi berhasil menemui salah satu sumber yang kredibel di internal tim paslon ADAM. Namun demikian sumber ini tidak mau nama dan inisialnya untuk disebutkan dalam berita. Ditemui di Bungku, sumber hanya mau menjelaskan secara umum hasil survei.
Sumber internal mengungkapkan bahwa hasil survei menunjukan peringkat satu diduduki oleh paslon TAHAJUD. Peringkat kedua diraih oleh paslon SAH. Paslon ADAM sendiri ada di peringkat ke tiga, disusul Harisma dan Sinar. Saat ditanya secara detail persentase suara masing-masing paslon, sumber ini menolak untuk membuka data hasil survei.
Namun redaksi tidak percaya begitu saja. Untuk menyakinkan kebenaran yang dikatakan oleh sumber tersebut, redaksi kemudian melakukan cros cek langsung ke responden. Redaksi ingin memastikan apakah benar mereka sudah diwawancarai dan apa jawabannya. Salah satu yang redaksi temukan adalah responden yang tinggal di suatu desa di kecamatan Bungku Timur.
Dari hasil pantauan redaksi, sebagian besar responden memang menjawab akan memilih paslon TAHAJUD. Sementara yang menjawab akan memilih paslon lain sangat sedikit. Kebetulan redaksi juga berhasil menemukan kuesiner yang tercecer di rumah warga. Di dalam kuesiner ini terdapat banyak pertanyaan. Salah satu pertanyaan menyangkut pilihan pada pilkada nanti. Pertanyaan tentang pilihan ini terdapat pada pertanyaan nomer 41.
Hasil survei ini nampaknya mirip dengan hasil survei yang dilakukan paslon SAH pada bulan Maret lalu. Hanya bedanya, pada survei tersebut paslon SAH berada di peringkat ketiga, sedangkan paslon ADAM diurutan kedua. Untuk peringkat satu tetap sama, yaitu paslon TAHAJUD.
Sumber ring satu tim paslon ADAM menyebutkan bahwa setelah melakukan survei, konsultan juga akan melakukan strategi kampanye door to door. Dalam strategi ini konsultan akan merekrut sejumlah relawan. Setelah ditraining, relawan ini kemudian ditugaskan untuk menemui warga dari rumah ke rumah. Apa yang dilakukan relawan ini mirip dengan apa yang dilakukan sales produk. Hanya bedanya, dalam hal ini relawan akan menjual paslon ADAM. Saat kampanye door to door relawan biasanya akan dibekali beberapa alat peraga paslon dan souvenir untuk memprospek warga.
Yang menjadi pertanyaan, apakah strategi kampanye door to door ini merupakan salah satu bentuk kampanye terselubung yang diperbolehkan dan tidak melanggar peraturan KPU? Hal ini juga menyangkut pembagian zona waktu dan wilayah kampanye masing-masing paslon. Dan harus menjadi perhatian KPU dan Panwas.