“Suara Ganjar turun di basis politiknya seperti di Jawa Tengah dan Bali.”
Nusantarakini.com, Jakarta –
Indo Riset merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Senin (25/9/2023). Ternyata elektabilitas Bacapres Ganjar Pranowo turun di Jawa Tengah (Jateng), daerah yang identik dengan julukan ‘Kandang Banteng’ imbas sulitnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam mencari pasangan calon wakil presiden (cawapres).
Peneliti Indo Riset Roki Arbi memaparkan, elektabilitas Ganjar di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turun dari 70,0 persen pada Agustus 2023 menjadi 65,6 persen pada September 2023.
Kemudian Roki menyampaikan, bahwa penurunan juga terjadi di Jawa Timur, dari 46,1 persen menjadi 43,9 persen. Kemudian, elektabilitas Ganjar di Bali dan Nusa Tenggara turun dari 51,7 persen menjadi 48,9 persen.
“Suara Ganjar turun di basis politiknya seperti di Jawa Tengah dan Bali,” ucap Roki Arbi di Rumah Wijaya, Jakarta Selatan, Senin (25/9/2023).
Lebih lanjut Roki memaparkan, untuk perolehan suara Anies Baswedan mengalami kenaikan, disebut karena imbas deklarasi cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
“Elektabilitas Anies mengalami kenaikan di Jawa Tengah dan Yogyakarta dari 8,3% menjadi 14,4%. Juga mengalami kenaikan di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi dan Gorontalo,” kata Roki.
“Efek dari deklarasi pasangan cawapres Muhaimin Iskandar dan bergabugnnya PKB ke Koalisi Perubahan, terjadi kenaikan dukungan pemilih di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah-DIY pada Anies Baswedan dibandingkan survei bulan lalu, sumbangan yang terbesar didapatkan dari kenaikan elektabilitas di Jawa Timur,” sambung Roki dalam pemaparannya.
Survei Indo Riset yang dilakukan pada 11-18 September 2023 ini menggunakan metode multi-stage random sampling. Sampel dipilih secara acak mempertimbangkan proporsi antara jumlah penduduk dengan distribusi sampel per provinsi, proporsi penduduk yang tinggal di pedesaan dan perkotaan, serta proporsi jenis kelamin laki-laki dan perempuan (50:50).
Ada 1.200 sampel yang diwawancara secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Survei itu, menggunakan margin of error (MoE) survei ini sebesar +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%. [mc]