Nusantarakini.com, Batam –
Neno Warisman dan rombongan Relawan #2019GantiPresiden setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam langsung diamuk massa di dalam dan di luar bandara.
Setibanya di garbarata sejumlah aparat keamanan langsung memfoto Neno Warisman dan mengamankan laju rombongan menuju areal dalam bandara.
Tanpa diduga aparat keamanan menghentikan rombongan Neno Warisman dan Pengacara Mursal SH menjelaskan kepada pihak kepolisian bahwa Indonesia negara hukum.
“Kita ini negara hukum, hormati hukum yang berlaku,” jelas Mursal kepada aparat kepolisian, Sabtu malam (28/7/2018).
Semenit kemudian seorang pria melakukan aksi anarkis di areal dalam Bandara Hang Nadim Batam yang seharusnya steril.
“Tangkap pengkhianat NKRI. Tangkap!” teriak pelaku penyerang Neno Warisman dari jarak sekitar 3 (tiga) meter menendang tempat sampah alumunium.
Kegaduhan ini berlangsung 5 (lima) menit karena sejumlah aparat keamanan dari bandara dan kepolisian meringkus pelaku yang terus berteriak.
“Saya jengah baru keluar dari garbarata kok banyak orang yang foto-foto saya. Lalu tiba-tiba ada orang menyerang saya dan berteriak pengkhianat NKRI, saya tegaskan gerakan #2019GantiPresiden tidak melanggar hukum dan sesuai konstitusional,” urai Neno Warisman sebagai Presidium #2019GantiPresiden.
Kami tidak mengetahui jika FPI tak memberi tahu bahwa 80 orang pendemo Projo dan Banser.
Sementara itu Sang Alang menilai Projo dan Banser tak pandai dalam berdemokrasi.
“Mereka tidak paham demokrasi, mereka harus profesional bahwa kita berbeda dan itulah demokrasi,” imbuh Sang Alang.
Ustadz Idrus yang keluar Bandara dilukai pendemo dan saat ini sudah diamankan aparat keamanan. Demikian seperti rilis yang diterima redaksi Nusantarakini.com dari Presidium #2019GantiPresiden yang disebar Mirah Sumirat. [mc]