Analisa

GAMBAR BICARA: Ketika Kampus Jadi Target Kontrol Rezim Jokowi dengan Memanfaatkan Isu Radikalisme

Nusantarakini.com, Jakarta –

Tak dapat dipungkiri, selain masjid, kampus merupakan basis penentang dan penantang  rezim Jokowi. Terutama kampus-kampus umum negeri yang pengaruh liberalisme Islamnya kecil. Karena itu, disinyalir terdapat 7 PTN yang daftar list oleh BNPT.

 

Ditengarai hal itu hanya akal-akalan saja untuk mengontrol dinamika kampus sekaligus membersihkan unsur kritis dari kampus.

Gelagat bagaimana rezim Jokowi berhasrat sekali ingin mengontrol kampus, yaitu ketika kasus heboh pelarangan cadar di UIN Jogjakarta. Lucunya kebijakan rektor tersebut runtuh sendiri akibat protes keras dan meluas dari masyarakat.

Bahkan sebelum itu, Rocky Gerung ditindas pemikirannya lewat bullying hingga menimbulkan reaksi keras dari masyarakat. Tapi jelas, itu juga bagian yang tidak terpisahkan dari format kekuasaan yang ingin tak ada muncul aktor kritis di hadapan rezim.

Ketika HMI MPO Jakarta melancarkan protes dalam rangka merayakan 20 tahun reformasi, rezim Jokowi juga menindas anak-anak muda itu dengan kejam.

Tapi, rezim tak bergeming. Mereka terus merengsek untuk dapat dengan sempurna mengontrol kampus. Prof. Suteki menjadi korbannya. Dan mungkin akan menyusul dosen-dosen dan mahasiswa-mahasiswi lainnya yang dianggap kritis.

Di atas itu, kami rentetkan beberapa gambar berkaitan dengan isu Kontrol Rezim atas Dinamika Kampus di tanah air.

Uniknya pada saat yang sama advokasi dan perlawanan masyarakat dengan kuat dan kreatif, timbul dimana-mana atas gelagat buruk rezim yang ingin mengontrol kebebasan berekspresi.

1. Kecaman dari para aktivis

2. Munculnya metode menggugah hati: Eksperimen Sosial

Akibatnya, rezim terlihat gaguk dan kerepotan sendiri. Itulah makanya jangan menentang demokrasi alias kedaulatan rakyat yang tengah bersemi. (dry)

Terpopuler

To Top