Mau Kemana Gelagat Merayap Ke Arah Fusi HMI MPO & HMI DIPO?

Nusantarakini.com, Jakarta –

Tadinya terjadi tarik ulur yang berat dalam benak penulis untuk tidak sekali-sekali mengeluarkan pandangan tentang isu yang merangkak dengan pasti soal isu islah HMI yang makin lama makin lempang ke arah realisasinya. Selain karena penulis sendiri punya kisah historis dengan isu Islah kedua HMI ini, maka tadinya saya pikir biarlah hal ini tidak perlu saya ikut-ikutan. Buat apa lagi. Kan sudah veteran.

Namun karena tiadanya perdebatan yang bersifat gagasan mengiringi gelagat merayap gerakan fusi HMI ini, terpanggil rasanya saya secara moral untuk memberikan sudut pandang dan sedikit catatan. Karena apabila perdebatan absen atau silang gagasan absen dalam gerakan merayap menuju fusi HMI ini, maka tentu hal itu sungguh aneh dan ajaib.

Jadi begini. Apakah gerakan merayap menuju fusi HMI ini telah dirumuskan secara pemikiran, dan apa pemikirannya? Yang saya cermati, belum ada. Inilah yang ajaib itu.

Teringatlah penulis pada langkah mendekatkan hubungan idiil dan emosional kedua HMI yang kebetulan pernah melibatkan penulis.

Tapi waktu itu konteksnya berbeda dengan sekarang. Sekarang ini, ada rekom kongres HMI MPO tentang Islah. Bagaimana bisa ada, penulis gelap soal itu. Ini lagi-lagi ajaib.

Waktu penulis belum veteran dari HMI, ada suasana antagonisme antara HMI MPO dan HMI DIPO. Waktu itu tahun 2008. Saya kebetulan pula sebagai pucuk pimpinan HMI MPO.

Pucuk pimpinan HMI DIPO yaitu saudara Fajar Zulkarnain. Seperti saya, dia juga bermaksud baik untuk mengeratkan hubungan baik di antara dua HMI. Intinya bukan fusi HMI. Tapi saling bekerjasama di atas dasar Islam dan persaudaraan. Supaya hilanglah suasana antagonisme itu. Itu saja. Simpel. Jadi sekali lagi tidak menuju fusi. Kata islah pun tidak diaebut-sebut. Wartawan saja yang kasi istilah itu di media mereka. Yang kami maksud waktu itu ya…dekat, bersaudara dan saling melindungi dan menghormati. Menjunjung tinggi persaudaraan Islam.

Ini bukan katanya-katanya. Tapi ada dokumen yang kami tanda tangani. Pembaca bisa periksa dan cermati pada gambar yang mengiringi tulisan ini. Di situ tertulis dengan terang benderang.

Karena itu, bilamana gelagat merayap menuju fusi HMI ini, yang konsekwensinya adalah hilangnya salah satu eksistensi HMI, apakah HMI MPO atau HMI DIPO, saya pikir, di sini perlu dipikirkan masak-masak.

Untuk sementara itu dulu. Masih banyak rasanya deposit pikiran yang ingin keluar dari otak saya, tapi cukuplah itu dulu. Lain waktu dilanjutkan lagi. Intinya, kok sepi tanggapan gagasan dari kalangan HMI MPO terkait gelagat menuju fusi HMI ini? Inilah sebenarnya yang saya herankan. Ajaib sekali•

 

SYAHRUL E DASOPANG/KETUA UMUM PB HMI MPO 2007-2009