Nusantarakini.com, Jakarta –
Banyak yang heran mengapa NU di Yaman akrab dan kompak dengan FPI dan Habib Rizieq Syihab. Ternyata ini alasannya.
Pengurus NU di Yaman menyampaikan pemikiran sebagai berikut dengan judul: Sikap dan Komitmen PCINU Yaman Terkait Persatuan FPI dan PCINU Yaman di Seminar HRS di Yaman.
Beberapa hari yang lalu PPI Hadramaut dan PPI Yaman mengadakan acara seminar mengenai wawasan kebangsaan yang mendatangkan narasumber Habib Riziq Syihab yang kebetulan sedang berada di Tarim.
Sebagian pihak banyak yang berspekulasi dan bertanya-tanya akan sikap dan posisi NU Yaman pasca seminar yang dinarasumberi oleh Imam besar FPI Habib Rizieq Syihab (HRS), melihat kedekatan dan kemesraan NU Yaman dengan FMI (sayap perjuangan FPI).
Ada yang menuduh bahwa NU Yaman telah berkhianat kepada PBNU. Maka kami rasa perlu untuk menjawab asumsi-asumsi yang ada.
PCINU Yaman merupakan wadah kaum Nahdliyin yang sekarang tinggal dan melaksanakan study di Yaman.
Mengenai sikap dan arah organisasi selain mengikuti apa yang telah ditetapkan didalam AD/ART PBNU, PCINU Yaman memiliki khas yaitu juga mengikuti “Manhaj Sufiyah Ba’alawi”. sebab ini yang menjadi pembeda besar antara wahabi dan syiah yang akhir akhir ini sedang merongrong keamanan di Negeri Seribu Wali ini.
Thoriqoh ba’alawi bertumpu kepada 5 Lima prinsip utama yaitu; ilmu, amal, waro’, khouf min allah, ikhlash. Lima prinsip inilah yang kami jadikan acuan dalam aktivitas ibadah (amaliyah), pandangan/sikap (mawqih), dan cara berdakwah (manhaj dakwah).
Namun didalam garis struktural organisasi, kami tetap dibawah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang berpusat di Jakarta, dibawah kepemimpinan Resmi KH Ma’ruf Amin sebagai Rois Syuriyah dan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj sebagai ketua umum PBNU.
Sejak awal didirikan, kami memang sudah berkomitmen untuk menjalin kerjasama dengan semua organisasi yang ada di bumi yaman tanpa terkecuali, termasuk dengan FMI. Sebab ukhuwah di Yaman membawa nama besar bangsa Indonesia, dan WNI disini akrab disebut “Santri Garuda”.
Karena kami lebih mengedepankan rasa ukhuwah dari pada fanatisme keorganisasian, bagi kami perbedaan organisasi bukanlah menjadi alasan untuk saling bermusuhan atau menjatuhkan. Memang, setiap organisasi memiliki ciri khas dan teori dakwah masing-masing, namun perbedaan itu tidak lain karena perbedaan medan juang mereka.
NU arah dakwahnya lebih berkosentrasi kepada pembangunan masyarakat islamy (binaul mujtama’ al islamiy) digaris bawah, maka dituntut NU untuk tampil santun dan melebur dengan budaya masyarakat.
Muhammadiyah berkosentrasi membangun masyarakat islamiy dikalangan kaum formal, maka dituntut untuk lebih tampil elegan dan formal.
Sedangkan FPI yg berkosentrasi dalam melindungi moral dan ideologi ummat islam (himayatul mujtama’), maka dituntut untuk tampil lebih tegas dan galak. Alangkah indahnya jika saling bergandengan dan bersinergi dalam berdakwah.
Kami sangat sadar, perpecahan dan permusuhan sangatlah merugikan kami pada khususnya dan ummat islam pada umumnya, dan kami sangat prihatin apa yang terjadi akhir-akhir ini di tanah air.
Semua kelompok saling menghujat dan mencaci, merasa kelompok nya lah yang paling benar. Maka dari itu, kami berkomitmen kuat untuk selalu menjalin kerjasama dan bergandengan dengan semua organisasi islam. Kami ingin memulai dari sini, bahwa NU, muhammadiyah, FPI bisa bersatu.
Marilah kita bersatu, dan tinggalkan rasa fanatisme keorganisasian. Percayalah didalam persatuan tersimpan sebuah kekuatan.
(و اعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا).
(ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله).
(ولا تنازعوا فتفشلوا و تذهب ريحكم، و اصبروا إن الله مع الصابرين).
Ketua Tanfidziyah PCINU Yaman periode 2016-2017
H. M. Imam Rahmatullah, Lc
Ditulis oleh A’wan Syuriah PCINU Yaman periode 2016-2017
Moh Nasirul Haq, Lc (frt)