Nusantarakini.com, Jakarta –
Nasib tak ada yang tahu. Selepas shalat subuh, air keras menyiram wajah penyidik ternama KPK. Dialah Novel Baswedan. Kini dia tergeletak di rumah sakit.
Novel Baswedan merupakan penyidik KPK yang bersinggungan dengan para koruptor-koruptor besar. Tersebutlah Nazaruddin, mantan Bendum Partai Demokrat. Zulkarnaen, koruptor proyek pencetakan Al-Qur’an dari Partai Golkar yang menyeret anaknya dan Fouzh Arafieq, yang kini tetap bertengger sebagai Ketua KNPI.
Novel Baswedan juga yang menyeret Bupati Buol yang terjeral korupsi perizinan yang akhirnya menjebloskan Murdaya Poo, konglomerat besar di Indonesia. Tidak hanya itu, dia juga berhasil memaksa Irjen Jokosusilo untuk tunduk di depan hukum akibat korupsi proyek simulator SIM.
Sekarang di tengah dirinya korban siraman air keras oleh orang tak dikenal, rupanya dia tengah menangani kasus mega korupsi e-KTP yang menyerempet nama Setya Novanto dan hampir seluruh anggota Komisi Dua DPR sebelumnya.
Novel Baswedan mengingatkan orang pada nama Anies Baswedan. Ya..mereka berdua adalah cucu Baswedan, seorang tokoh pahlawan nasional.
Simpati yang mengalir ke Novel Baswedan, seorang petarung yang melawan para koruptor Indonesia, dengan sendirinya mengalirlah simpati ke Anies Baswedan yang kini bertarung melawan Ahok yang disebut-sebut terlibat kasus mega korupsi e-KTP saat dirinya duduk sebagai DPR ketika itu.
Polisi harus serius mengungkap kasus penganiayaan ini. (dde)