Analisa

Jangan Salahkan Orang Cina Jika Mendominasi Perekonomian Nasional. Aparatlah Yang Membuat Mereka Jadi Dominan, Baca Penjelasannya

Nusantarakini.com, Jakarta

Penulis ini sedikit banyak tahu bagaimana orang Cina menjadi dominan di sektor usaha dan tahu persis peranan aparat sehingga memaksa mereka dominan di sektor tersebut.

Aparat dan birokrasi yang didominasi oleh pribumi, memperlakukan orang Cina layaknya sapi perah mereka. Ada saja instrumen dan alasan mereka untuk memajaki ilegal orang Cina. Kejahatan ini berurat berakar hingga kini. Akibatnya, orang Cina putar otak: bagaimana kondisi yang menekan dan memeras mereka itu dibalik menjadi alat untuk melangsungkan hegemoni ekonomi. Caranya simpel. Si aparat kriminal itu diasuh sekalian dan dipelihara layaknya asisten keamanan. Kata kasarnya anjing penjaga. Biarlah dua puluh persen keuntungan disalurkan untuk merawat dan memelihara aparat semacam itu, tapi dari sisi lain aparat itu dapat digunakan untuk memastikan keamanan dan kelangsungan usaha. Bila perlu disekokahkan hingga naik pangkat setinggi-tingginya biar keamanan dan perkembangan usaha lebih meningkat lagi.

Hama utama bagi perkembangan usaha mereka selain pemerasan aparat tersebut adalah preman sipil. Nah preman sipil ini dapat dibasmi dengan membenturkannya kepada aparat peliharaan.

Demikianlah usaha orang Cina tidak segampang yang dibayangkan orang. Mereka harus menyumpal para komandan, pejabat sipil hingga kroco-kroco.

Tapi situasi korup ini dalam jangka panjang memberikan keuntungan ekslusif bagi pengusaha Cina. Sebab secara sosiologis-politis terjalin simbiosis mutualisme antara aparat kriminal dengan pengusaha Cina yang pada akhirnya memberikan kondisi yang terbaik bagi mereka berkembang secara ekslusif dikarenakan topangan keamanan yang bersifat organik dari aparat dan pejabat korup.

Jika ada anti Cina hari ini, itu jelas bukan dari aparat dan pejabat sipil. Karena aparat dan pejabat sipil memerlukan orang Cina untuk menopang ketamakan dan kerakusan mereka. Suara anti Cina itu pasti dari rakyat yang jijik melihat perselingkuhan jahannam itu.

Jika pada akhirnya pengusaha Cina dominan di sektor usaha, mulai dari pasar becek kecamatan hingga pasar saham yang wangi di BEI, sadarilah itu kehendak aparat dan pejabat lacur.

Jika pengusaha Cina disingkirkan, maka aparat dan pejabat itu akan rugi ketamakannya akan berlalu. Maka mereka akan berusaha mempertahankan situasi semacam ini. Inilah situasi khas Asia Tenggara. Di Filipina, Thailand hingga Malaysia, polanya hampir sama dengan Indonesia.

Jadi memang yang harus dibasmi aparat dan pejabat yang kriminal dan korup ini.

Ada fakta menarik. Seorang teman baru saja mendampingi aparat untuk menarik uang dari pabrik-pabrik, indomaret, alfamart dan usaha-usaha lainnya. Kegiatan itu bagi aparat yang bersangkutan merupakan rutin. Dia datang setiap bulan, kemudian menandatangani uang perasannya, lalu lapor ke komandan.

Jadi, kalau ada aparat mutasi ke suatu daerah, itu artinya dia dimutasi untuk mengontrol pabrik-pabrik, restoran, toko, dan usaha-usaha di wilayah kekuasaannya yang menjadi sumber pemasukan bagi instansinya.

Well…selamat berkorupsi. Seribu KPK tidak akan dapat menghapus adat jahannam Indonesia dalam berkorupsi. Sebab sudah korup sejak di hulu, sejak direkrut menjadi bagian dari suatu instansi. Hanya revolusi total yang dapat melenyapkan adat korupsi. (sdr)

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top