Gampang Amat Bilang Menjaga Ulama. Apa Sih Ulama Itu?

Nusantarakini.com, Jakarta

Sekarang amat mudahnya orang menentukan seseorang sebagai ulama. Pakai udeng-udeng, jubah putih dan kerap ceramah, langsung diangkat jadi ulama. Padahal belum tentu kriteria pribadinya mencukupi syarat sebagai ulama.

Lalu apakah ulama itu? Ulama tidak sekedar tampakan fisik seperti suka pakai udeng-udeng dan sering menyetir ayat serta fasih ucapkan Insya Allah dan barakallah. Ulama juga bukan sekedar doktor agama Islam. Tapi ulama adalah soal sikap dan perilaku kepada Allah dan manusia.

Takut semata-mata kepada Allah, wara’ dalam sikap dan bijaksana terhadap umat. Allah berfirman, إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمآءُ, sesungguhnya yang takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya hanyalah ulama.” (Fathir: 28)

Sebagaimana akar kata ulama adalah alim, yaitu yang memgetahui, hal ini juga terkait ilmu agama. Allah berfirman:

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ 

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tiap-tiap golongan tidak mengutus beberapa orang untuk memperdalam agama lalu memberi peringatan kepada kaumnya, apabila mereka telah kembali; supaya mereka itu dapat menjaga diri. (QS At Taubah: 122)

Walhasil julukan ulama itu tidak boleh gampangan disematkan pada manusia. Apalagi kini banyak sekali yang menyaru jadi ulama, padahal sebenarnya pengusaha atau politisi yang suka memanfaatkan keawaman umat. (sdr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *