Analisa

Geisz Chalifa: Ahoker Sakit Kepala

Nusantarakini.com, Jakarta-

AHOKER SAKIT KEPALA

Berbagai cara dilakukan untuk menjatuhkan nama baik Anies dari mulai isu korupsi yang laporannya ditolak KPK karena memang janggal bila uang suap dikirim via transfer dan kejadiannya tahun 2012.  Saat itu Anies belum jadi pejabat negara.

Setelah ditelusuri ternyata cuma bisnis biasa antara adik Anies (Abdillah) dengan pengirim transfer. Abdillah pun memiliki semua bukti. Gagal di situ Ahoker mulai dengan fitnah lain berupa percakapan WA yang menjadi Viral. Dikatakan Anies mengangkat kawan-kawannya di Kemendikbud sampai 60 orang; bahkan sampai ke urusan kantin.

Belakangan penulisnya meminta maaf secara terbuka dengan menandatangani di atas materai berikut poin-poin kesalahan (fitnah) yang dibuat,  dan semuanya tidak benar. Ahoker kembali lagi gagal memainkan isu negatif terhadap Anies.

Tak cukup sampai di situ Ahoker mulai mencari celah lain yaitu biaya pameran buku di Jerman, yang programnya sudah direncanakan dari jaman M Noeh. Ketika kasus diangkat seolah-olah terjadi korupsi; ternyata yang menjadi ketua panitia adalah Goenawan Muhammad (Senior para Ahoker) yang merupakan pembela Ahok kelas wahid. Buru-buru mereka menurunkan tensi agar bosnya tak ikut termakan isu.

Beberapa hari ini akun twitter diramaikan dengan gosip murahan bahwa Anies memiliki istri simpanan di Amerika.  Bahkan Ade Armando pun yang berprofesi dosen, yang katanya intelektual ikut meramaikan gosip yang entah dari mana validitasnya.

Setelah dilaporkan ke polisi pemilik akun itu buru-buru ngeles dengan menyatakan dia dapat info dari akun lain. Padahal sehari sebelumnya sudah menantang untuk membongkar. Entah apa yang akan dibongkar. Baru dilaporkan polisi sudah buru-buru memberi alasan yang intinya ngelesss.

Langkah Anies selalunya terukur. Dia bicara program yang dibully habis-habisan namun jawabannya membuat Ahoker sakit kepala tujuh keliling. Ahoker mempertanyakan peraturan DP Rp 0, Anies menjawab dengan jitu : untuk pengembang tak lihat aturan (melanggar aturan) Reklamasi, giliran menggusur tak lihat aturan tapi ketika ada program rumah untuk rakyat aturannya diributkan. Ahoker hampir pingsan mendapat jawaban-jawaban Anies.

Fitnah sudah puluhan kali, membully program dilakukan tiap saat namun Ok Oce makin menjadi-jadi tersosialisasi. Semakin dibully masyarakat semakin mengetahui dan meyakini program tersebut positif.

Semoga saja para Ahoker tidak stroke di tanggal 19 April nanti karena kegagalan demi kegagalan mereka alami setiap saat. Fitnah keji lama kelamaan menjadi energi positif untuk Anies karena masyarakat semakin tahu bahwa berbagai berita-beruta : itu hanya fitnah belaka.

*Geisz Chalifa, pengamat sosial budaya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top