Nasional

Amin Rais Ingatkan bahwa Negara dalam Situasi Bahaya. Ini Alasannya

Nusantarakini.com, Jakarta-

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Amien Rais mengatakan, kondisi Indonesia saat ini dalam situasi bahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Saya belum merasakan keadaan negeri kita sebahaya seperti sekarang ini. Indonesia saat ini paling kritis keadaannya,” ungkap Amien Rais saat menyampaikan ceramah Tabligh Akbar Politik Islam (TAPI) ke-7 di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad pagi (15/01/2017) seperti dilansir Suara-islam.com.

Mantan Ketua MPR ini menjelaskan bahwa kondisi bahaya ini telahterbaca dengan jelas sekali. Menurutnya, jika tahun ini umat Islam kalah dalam Pilkada, kemungkinan akan berat lagi mempertahankan kedaulatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

“Karena kondisi inilah Pilkada DKI Jakarta serasa pilpres, bahkan bisa lebih serius,” ujar Amin.

“DKI Jakarta Muslimnya 85 persen. Semua yang ada di Indonesia terwakili di ibu kota. Ini miniaturnya Indonesia. Orang yang punya ambisi menaklukkan Indonesia pertaruhannya adalah Pilkada DKI yang tinggal beberapa minggu lagi,” tambahnya.

Amin juga menyebut, saat ini ada yang menjadi boneka politik dan ekonomi. Salah satunya adalah Ahok. Semua langkah boneka ini, kata dia, untuk melayani kepentingan konglomerat dan mengalahkan kepentingan kaum mustadz’afin.

“Si pekok Ahok berani sekali. Karena di belakang dia ada Jalut ekonomi yang sudah menyerang secara sistematis untuk mengambil alih negara yang kita cintai ini,” geramnya.

Mantan orang nomor satu di PP Muhammadiyah ini juga menyinggung soal Komunisme dan RRC. Ia menolak pendapat yang mengatakan Komunisme tidak berbahaya.

“Yang menguasai Cina itu PKC (Partai Komunis Cina). Yang bilang Komunis tidak laku lagi itu jahil murakab,” paparnya.

Lebih lanjut Amien memberikan contoh salah satu bukti imperialisme Cina di Afrika, yaitu di Angola yang kini menggunakan mata uang Cina, Yuan, sebagai standar mata uang mereka.

Di Indonesia, kata Amien, upaya itu sudah mulai terasa. Sudah ada ungkapan untuk menggunakan Yuan sebagai standar mata uang, kemudian adanya gambar palu arit di mata uang rupiah, dan pembebasan visa untuk 180 negara.

“Terbanyak masuk dari Cina. Imigran Cina sudah masuk ke Bali sebanyak 20 ribu orang,” ungkap Amien yang mengaku mendapat informasi dari seorang anggota DPR, bahwa hal itu tidak dapat diawasi oleh aparat imigrasi karena terbatasnya personel.

“Kita menghadapi persengkongkolan yang akan menghabisi kita,” ujar Amien dengan nada miris.

Amien Rais pun berpesan kepada umat Islam supaya mengikuti kelompuk ulama haq, bukan ulama suu’.

“Ulama’ul haq itu ya Habib Rizieq, Ustadz Bachtiar Nasir, Kyai Cholil, Kyai Abdul Rasyid. Ulama Suu’ itu biasanya yang cenderung suka keduniaan,” ungkap Amien memungkasi. (mc)

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top