Benarkah Kompas dan PMKRI Berjejaring dalam Penistaan Agama? Ini Analisanya

Nusantarakini.com, Jakarta-

KOMPAS dan PMKRI ADALAH JARINGAN PENISTA AGAMA!

by Faizal Assegaf

Manuver PMKRI itu pembuka jalan bagi FPI untuk berhadapan dengan Kompas. Dan asal tahu aje, pendiri Kompas adalah Ouw Jong Peng Koen (PK Ojong).

PK Ojong merupakan satu dari sejumlah aktivis keturunan Cina yang punya andil besar dalam sejarah pembentukan PMKRI tahun 1947. Organisasi ini semula bernama Katholieke Studenten Vereniging (KSV) didirikan tahun 1928.

KSV adalah kelompok pelajar Katholik binaan misionaris Belanda yang ikut berperan memperluas misi penjajahan di Indonesia. Tapi setelah ulama dan jutaan ummat Islam berhasil mengusir kolonial Belanda, KSV kemudian merubah identitasnya menjadi PMKRI.

Di masa Orde Baru, salah satu tokoh PMKRI paling menonjol adalah Sofjan Wanandi bersaudara. Dalam kasus tragedi berdarah 1998, gedung milik para konglimerat Cina dibakar massa.

Sebelumnya, pada tahun 1990 jaringan Kompas juga terlibat menyulut permusuhan dengan umat Islam. Salah satu wartawannya bernama Arswendo Atmowiloto menistakan kesucian Nabi Muhammad SAW.

Tindakan jurnalis Katholik tersebut membuat ribuan ummat Islam turun ke jalan melakukan protes dan nyaris kantor Kompas diserbu serta dibakar massa. Namun Arswendo ditangkap dan dijebloskan ke penjara.

Kompas juga terkenal gencar membela oknum penista agama alias Ahok dalam berbagai pemberitaan yang tendensius. Maklum mereka memiliki hubungan kuat dengan media milik Katolik tersebut sejak awal Pilkada DKI Jakarta lima tahun lalu.

Kini muncul manuver PMKRI melakukan fitnah keji terhadap FPI dan Habib Rizieq Shihab (HRS). Dan mata jutaan ummat Islam kembali tertuju kepada Kompas, hal itu tidak bisa dihindari.

Serupa dengan gerakan separatis, pengkhianatan petinggi Katolik dalam kasus lepasnya Timor-Timur dari Indonesia yang dimotori oleh Uskup Belo dan jaringan aktivis Katholik.

Saat itu Kompas sebagai media Katholik bungkam. Sama hal dengan keterlibatan pastur dalam aksi demo separatis di Papua 1 Desember 2016.

Tapi kalau ada elemen Katholik seperti PMKRI atau pihak terkait yang melakukan pelecehkan dan fitnah terhadap ormas Islam seperti FPI, MUI dan sebagainya, Kompas langsung menunjukan sikap tidak fair.

Wajar bila umat Islam berkesimpulan, tindakan fitnah yang dilakukan oleh PMKRI tidak lepas dari misi terselubung politik Kompas. Media pembela Ahok tersebut adalah sumber masalah serius yang perlu disikapi secara tegas!

Faizal Assegaf
Ketua Progres 98 (mc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *