Nasional

Kedekatan Ahok dan NU, Sudah Lama, Foto Ini Buktinya

Nusantarakini.com, Jakarta –

Kalau kedekatan Ahok dengan polisi, itu cerita baru. Hal itu baru terjadi setelah Ahok jadi Gubernur. Dengan wewenangnya, Ahok memfasilitasi pembangunan gedung parkir buat polisi. Uangnya dari Podomoro.

Setiap ada hajak DKI, polisi juga difasilitasi. Bantuan juga kerap digelontorkan. Akibatnya, polisi dimanja dimasa Ahok. Siapa yang tak senang.

Namun berbeda dengan komunitas NU. Jalinan hubungan antara Ahok dan NU sudah lama terbentuk. Waktu itu Ahok belum semegah sekarang. Jalinan hubungan itu melalui tokoh-tokoh liberal NU yang banyak aktif di LSM. Ahok mewakili suara minoritas Tionghoa.

Ulil waktu itu masih so so. Begitu juga Abdul Maqsith Ghazali si pengeluar fatwa terlarangnya sholat jum’at di jalan raya yang heboh sejarang ini.

Ahok menikmati dukungan dari kalangan liberal NU. Karir politiknya di Belitong Timur sebagai Bupati pun disokong oleh almarhum Gus Dur saat itu. Dan rupanya semua itu tidak tiba-tiba. Hubungan itu sudah lama terbina.

Jika petinggi NU hari ini membela Ahok dengan sengit, karena memang hubungan itu sudah lama ada. Ibarat kawan, Ahok adalah kawan lama.

Tapi apa yang mempertautkan Liberalis NU dengan Ahok? Sebagaimana diketahui, liberalis NU punya gagasan desakralisasi syariat dan membentuk ulang pemahaman tradisional Islam agar selaras dengan doktrin HAM, pengarusutamaan gender dan pluralisme dalam suatu lingkungan politik nation state. Adapun Ahok adalah representasi kawan dialog bagi liberalis NU yang mencoba menerapkan pemikiran mereka itu. Ibaratnya Ahok adalah partner hidup dari perkecambahan pemikiran liberal NU tersebut.

Bila kini Ahok mencela ayat, boleh jadi itu refleksi dari diskursus yang dihayati Ahok selama berinteraksi dengan liberalis NU yang gemar mendekonstruksi dan akrab dengan desakralisasi syariat. Ucapan Ahok tentang Al-Maidah yang bikin masalah bagi karir politiknya hari ini di Jakarta, mungkin saja terbawa dari wacana yang dia peroleh selama bergaul dengan liberalis NU.

Maka jika tokoh-tokoh liberal NU hari ini berupaya menyelamatkan Ahok dari risiko desakraklisasi syariat yang disuarakan Ahok, memang sudah selayaknya mereka melakukan peranan itu. Karena merekalah Ahok berani mengeluarkan perkataan yang mengandung serangan terhadap kesucian syariat Islam. Sialnya Ahok, dia lupa bahwa dia bukan orang NU. Dia hanya teman diskusinya kalangan liberalis NU saja. (sed)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top