Nusantarakini.com, Jakarta-
Bukan Kita, tapi Merekalah Para Pejuang
Saudara-saudaraku,
Bukan kita apalagi elit yang menggerakkan aksi-aksi menuntut penista Alquran dan begundalnya. Ratusan ribu yang hadir dalam aksi adalah mereka dan pemuda lugu dari kampung-kampung, desa-desa dan pinggir kota.
Mereka gak paham menyusun tutur bahasa politik seperti kita yang penuh tipu muslihat, apalagi menulis essai tak berjuntrungan. Mereka tidak kenal elit ini dan itu. Paling guru-gurunya ‘ulama, habaib, ustad-ustadnya yang mereka sangat muliakan dan hadiri pengajiannya.
Penguasa dan kita tak pernah paham mereka. Karena selalu menyamakan diri dan prilakunya dengan mereka. Aksi yang digerakkan sekedar keontingan sesaat, dan diselesaikan hanya dengan lobi dan uang. Datang dan didatangi elit. Akhirnya penguasa seperti menggarami air laut, beri bantuan program sogok sana sini. Hasilnya nol besar. Gerombolan garong tertipu gank bandit.
Mereka dan pemuda kampung lugu itulah yang begerak atas energi QS. Al Maidah 51. Alloh SWT telah pilih mereka karena sedikit barang haram masuk di dalam tubuh mereka.
Bukan kita. Hati dan otak kita sudah terlalu jorok dan hina untuk mengemban misi yang mulia.
Bergabunglah dengan mereka selagi kita semasih ingin bersama orang-orang yang tulus dan meraih keberuntungan. Jauhil istana dan kaum penikmat lensir dan darah kotor di negeri ini.
QOMAT. Bangkit! Raih Kemenangan. #Takbir
*Rahmat Kardie Jubir QOMAT -Qomando MUstaa’fin (*mc)