Nusantarakini.com, Jakarta – Bukan kali ini saja Amien Rais menggunakan istilah dajjal dalam memetakan politik. Tahun 2015, Amien Rais juga mensinyalir pentingnya kewaspadaan terhadap dajjal dari luar.
Dalam Rapat Akbar Rt/Rw Se-Kecematan Koja Jakarta Utara, mantan Ketua Umum Muhammadiyah ini menyinggung Ahok sebagai Dajjal yang cirinya kontroversial dan jauh dari adab politik. Dia menyerukan supaya berjuang memenangkan gubernur yang santun kepada rakyat kecil.
“Saya beginilah. Saya ingin melihat yang memimpin Jakarta ini, siapa pun orangnya harus santun punya rasa welas asih kepada orang kecil.”
“Kemudian tidak jadi alat pemilik modal dan kesetiaannya kepada Merah Putih, Bhinneka Tunggal Ika, tidak perlu kita diragukan lagi,” ujar Amien saat mengisi acara di Rapat Akbar Rt/Rw Se-Kacamatan Koja Minggu, (18/9/2016) siang, di pasar permai lorong 104 Koja, Jakarta Utara.
Amien menilai bahwa Ahok tidak layak menjadi gubernur lantaran sikapnya yang kerap nyeleneh dan memicu perpecahan. ”Sangat berbahaya kalau kita sampai dipimpin lagi sama gubernur yang tidak peduli dengan rakyat kecil, dan sombongnya meninggi langit. Jadi insya Allah kita lawan satu ‘Dajjal’ itu karena dia akan menjual kepada kepentingan asing,” ungkap mantan ketua MPR tersebut.
Saat warga di DKI berusaha menjauhi sifat-sifat pemimpin “dajjal” seperti yang diutarakan Amien Rais, PKS tiba-tiba akan mengajukan Ahmad Dhani (pemusik grup band Dewa) sebagai Cawabup Bekasi berpasangan dengan Saaduddin dari PKS. Padahal Dhani dikenal juga tidak kalah kontroversialnya. Dia selama ini kerap memamerkan simbol-simbol yang ditengarai sebagai simbol dajjal. (sed)