Nusantarakini.com, Jakarta-
MUSUH ISLAM
by Zeng Wei Jian
Sekretaris Masjid Keramat Luar Batang, Daeng Mansur Amin, pernah gunakan foto bertulis “AHOK MUSUH ISLAM” sebagai foto profile WA.
Ada sebuah ketidak-adilan (unfairness) yang diderita kelompok muslim seputar polemik Ahok. Para pendukung Ahok kerap mengecam (bahkan ngebully) para ustad dan mereka yang menyerukan pelarangan memilih pemimpin kafir.
Di saat bersamaan, sejumlah pendeta dan umat kristen kharismatik gandrung mengkampanyekan Ahok. Mereka tutup mata terhadap lima skandal korupsi seputar Ahok. Mereka membenarkan pemggusuran inhuman terhadap warga Jakarta. Mereka merasionalisasi diskresi di kasus reklamasi dan penggunaan dana CSR membayar tentara tanpa diketahui DPRD. Alasan dibalik itu sebenarnya adalah sentimen religius; Ahok adalah saudara seiman. Malah ada kotbah gereja yang nyatakan Ahok dikirim Tuhan untuk jadi presiden RI.
Di sisi lain, bila ada umat Islam kontra Ahok, ia akan dibully sebagai rasis.
Padahal, umat Islam punya rujukan. Beda dengan konsep “Ahok saudara seiman” yang tak pernah ada tertulis dalam bible. Saya temukan satu bait soal “pemimpin kafir”.
Al-Qadhi Iyadh mengatakan:
أجمع العلماءُ على أنَّ الإمامة لا تنعقد لكافر، وعلى أنَّه لو طرأ عليه الكفر انعزل
“Para ulama sepakat bahwa kepemimpinan tidak boleh diserahkan kepada orang kafir. Termasuk ketika ada pemimpin muslim yang melakukan kekufuran, maka dia harus dilengserkan. (Syarah Sahih Muslim, an-Nawawi, 6/315).”
Jelas, soal sikap kontra pemimpin kafir ini berada dalam dimensi Aqidah. Manusia benar sepatutnya menghormati Aqidah orang lain. Adalah keliru dan pongah bila menyala-nyalahkan aqidah orang lain.
Sebagai satu bangsa dan negara, bila ada satu komponen dari bangsa itu merasa dizolimi maka sudah selayaknya komponen bangsa yang lain memberi bantuan.
Sekarang, umat muslim Indonesia merasa dizolimi oleh arogansi Ahok. Sekali pun dalam setiap pemggusuran selalu ada korban etnis tionghoa dan non muslim. Contohnya ada Encik Jande yang jadi korban penggusuran Kampung Aquarium. Namun korban terbanyak adalah kelompok pribumi dan muslim.
Fakta ini mengharuskan seluruh elemen non muslim seperti Tionghoa, India, Arab, Nasrani, Hindu, Buddha, Konghucu, Kaharingan, Sunda Wiwitan, Kejawen, Parmalin dan kaum free thinker bersatu padu membantu golongan muslimenghadapi kezoliman Ahok yang dibacking para taipan rasis. (*mc)