Politik

Ahok Bungkam Pribumi, Ini Ceritanya

Nusantarakini.com, Jakarta – Ahok memiliki trik lawas untuk meraup dukungan kaum pribumi. Setidaknya membuat mereka menjadi netral dan bungkam terhadap segala tindakan Ahok yang merugikan sebagian pribumi lain.

Modus yang dijalankan Ahok sederhana saja. Mempergunakan dana publik untuk menyenangkan dan mengenyangkan sebagian pihak yang menjadi target politik Ahok.

Tidak seperti gubernur sebelumnya yang pelit membagi dana APBD, Ahok seolah menghamburkan dana itu untuk kepentingan pembangunan, padahal di balik itu Ahok tengah menghimpun dukungan politis dari pihak-pihak yang diberi dana hibah.

Sejatinya dia "menyogok" dengan dana yang bukan miliknya karena berasal dari pajak dan sumber-sumber PAD lainnya. Namun pihak yang menerima akan merasa senang karena sebelumnya tidak ada yang melakukan seumpama itu.

Ahok misalnya menggaji PNS di lingkungan Pemda DKI sangat spektakuler. Gaji lurah saja hampir Rp. 35 juta per bulan. Belum Camat, Kepala Dinas, dsb. Bagaimana mereka tidak senang? Cuma, punishment yang diberikan Ahok juga keras. Kesetiaan total terhadap perintah Ahok seorang. Kalau pun ada yang mengundurkan diri, mungkin karena sudah kenyang dan sudah mampu mencari lahan hidup baru. Ahok tahu mentalitas "dekaden" kaum pribumi ini.

Jika kita tambah lagi bagaimana Ahok menaklukkan hati pejabat-pejabat pada umumnya pribumi, akan tidak cukup dibentangkan di sini. Sekedar contoh, kepada Pemda Kota Bekasi, Ahok memberi hibah ratusan milyar rupiah. Tentu saja walikota dan wakil walikota yang berasal dari Partai Golkar dan PKS itu tak ada pilihan selain menyukai Ahok. Tidak peduli lapisan bawah menjerit.

Selain itu Ahok cukup rajin memberi hadiah pada instansi yang didominasi oleh pribumi. Ahok sempat membangun sebuah gedung parkir untuk Polda Metrojaya. Dia juga berencana bikin pergub uang saku buat Polri/TNI sebesar Rp 250.000 Per Hari.

"Kami punya uang banyak untuk menyejahterakan rakyat Indonesia sebetulnya, dan kami akan terus menghemat setiap sen negara untuk keadilan secara menyeluruh. Kami tidak ingin TNI/Polri ada kesulitan materi, sedangkan gaji PNS sekarang sudah lumayan baik," katanya pada suatu kesempatan tahun 2015.

Sementara itu, diam-diam Ahok juga telah memberi hibah kepada institusi militer dan kepolisian, seperti Kostrad Rp 30 miliar, Mabes TNI Rp 15,2 miliar, Mabes TNI AD Rp 3,2 miliar, Kodam Jaya Rp 38,6 miliar, Kopassus Rp 750 juta, Koarmabar TNI AL Rp 5,9 miliar, Koops TNI AU Rp 4,8 miliar, dan Brimob Polda Metro Jaya Rp 3,1 miliar.

Coba, siapa yang tidak ngehek dengan cara Ahok tersebut. Saat calon gubernur lain baru obral janji, Ahok sudah pegang dukungan dari berbagai pihak yang dibanjiri kesenangan oleh Ahok selama ini. (sed)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

To Top