Tausiah

Naluri, Akal, Hati, dan Nafsu Sebagai Unsur Pembentuk Watak Jiwa

Nusantarakini.com, Jakarta –

Naluri tanpa akal, akan terlihat dungu. Naluri tanpa hati, akan terlihat naif. Naluri tanpa nafsu, akan terlihat lemah.

Pangkal kejahatan ialah sikap mementingkan diri sendiri. Mereka yang sikap hidupnya senantiasa berangkat dari dan berlandaskan atas mendahulukan kepentingan diri sendiri, menjadi titik tolak kepada sikap selanjutnya yakni sikap serakah, iri hati, dengki, kikir, bengis, ceroboh, kasar dan kejam.

Tetapi sikap mementingkan diri sendiri merupakan naluri yang dimiliki oleh setiap manusia. Naluri ini penting untuk tenaga pendorong tindakan mempertahankan hidup dan memajukan kehidupan. Hanya saja yang diperlukan ialah senantiasa menjaga naluri ini tetap hidup, namun tidak menjadi raja dalam menentukan sikap. Naluri ini haruslah dikontrol agar tetap seimbang dengan naluri untuk bersikap adil, kasih sayang, terpuji dan jujur di hadapan diri sendiri dan orang lain.

Begitulah manusia, selalu saja mengalami dialektika (tarik menarik) batin dalam hidupnya. Mereka yang hanief selalu dapat membuat dialektika itu berguna bagi kemajuan dan kedewasaan batinnya. Begitulah, memang sejak awal manusia dibekali dengan perlengkapan hidup, yaitu naluri, akal, nafsu dan nurani.

Bilamana naluri diwarnai dan didikte oleh nafsu, maka pribadi cenderung untuk mendahulukan kepentingan diri sendiri. Sedangkan bilamana naluri lebih dipimpin oleh nurani, maka pribadi cenderung kepada kehidupan hidup yang jujur, tenang, harmonis dan terpuji di hadapan manusia. Keadaan hidup semacam itu hanya diperoleh manakala naluri untuk mendahulukan kepentingan diri sendiri direm dan memilih mendahulukan kepentingan bersama.

Pada yang pertama, nurani dan nafsu yang memimpin di dalam batin manusia. Adapun pada yang terakhir, nurani dan akal memimpin manusia untuk menentukan sikap.

Untuk membuktikan adanya naluri, yaitu adanya perbedaan bawaan antara perempuan dan laki-laki. Perempuan diperlengkapi sejak semula naluri menjadi ibu dan isteri. Sedangkan laki-laki, diperlengkapi naluri menjadi pelindung. Mempertahankan nyawa dan hidup merupakan naluri setiap makhluk. Menentang ketika pribadinya direndahkan dan dihinakan, juga naluri setiap manusia.

Sholat

Sholat adalah anugerah Allah buat manusia di dalam menjaga keseimbangan antar unsur dalam diri manusia. Sholat menyambungkan manusia dengan Penciptanya. Gerakan-gerakan sholat benar-benar berguna untuk menetralkan kembali jiwa manusia.

 

 

Syahrul E Dasopang/Bekasi, 16 September 2018

Terpopuler

To Top