Muslim Kagetan Kamu Bilang? Kamu Mau Dilabeli Pula Muslim Karatan?

Nusantarakini.com, Jakarta –

Akhir-akhir ini makin banyak label pejoratif yang diproduksi oleh pihak-pihak yang menurut saya menyimpan nada yang jauh dari adab Islam. Misalnya saja, untuk menggambarkan muslim-muslimah yang antusias dengan agamanya, karena memang baru belajar Islam, oleh mereka dilabeli dengan Muslim kagetan. Ini juga untuk menggambarkan sebaliknya bahwa merekalah Islam yang pengalaman. Apa, iya?

Labelan semacam ini jelas tidak simpatik dan jauh dari adab Sunnah Rasulullah ketika berhadapan dengan orang-orang yang baru mengenal Islam.

Islam justru memberi petunjuk perlakuan standard bagi mereka yang baru mengenal atau baru memulai mempelajari Islam.

Kepada mereka yang baru mengenal dan baru mulai mempelajari Islam, justru dibesarkan hatinya agar lebih mencintai dan menyayangi agamanya. Bukan malahan mencelanya dengan Muslim kagetan.

Label muslim kagetan jelas bernada buruk dan tidak menyenangkan. Seakan-akan rendah dari pada Muslim yang barangkali menurut asumsinya terdapat di seberangnya, Muslim pengalaman. Siapa yang terbaik Islamnya, hanya Tuhan yang paling mengerti. Tidak seharusnya dikeluarkan label yang tidak terpuji semacam itu.

Bahkan Islam mengajarkan perlakuan istimewa dan empatik kepada para mualaf. Mualaf arti lafzhiy-nya ialah yang dilembutkan. Kenapa Allah menggunakan istilah estetik ini? Karena mereka yang baru mengenal Islam, memanglah harus diperlakukan simpatik dan empatik oleh saudara mereka yang sudah lebih dahulu menyelami Islam.

Saya kira, sudah saatnya meninggalkan kalimat-kalimat label yang hanya bertendensi merendahkan, malahan memecah-mecah Muslim hanya karena persoalan kecil yang harusnya dapat diatasi dengan perkataan yang baik.

Firman ALLAH: Qoulumufun khoirun min shadaqatin yatba’uha adza. Perkataan yang baik lebih baik dari pada pemberian yang menyakitkan.

SED