Warkop-98

Revisi Kartu Tani di Jateng!

Nusantarakini.com, Jakarta –

Di Slatri Brebes, Pa Dirman bertemu dengan para petani. Mereka ngeluh soal Kartu Tani.

Hal senada terjadi di acara dialog Pa Dirman dengan Kelompok Tani Desa Jipang, Cepu, Blora, Jateng, Senin 19 Februari 2018.

Pa Dirman mengatakan, “Suara petani di mana-mana sama. Kartu Tani bukannya memudahkan malah menyulitkan petani”.

“Sejak roadshow seantero Jateng, mulai Sragen, Banyumas, Rembang, Brebes, sampe Temanggung, bahkan di pertemuan tokoh lintas agama, selalu ada yang ngeluh soal kartu tani,” sambung Pa Dirman.

Konsep dan niat Kartu Tani sebenarnya baik. Problematik di implementasi. Ruwet. Harus ditata-ulang. Prinsipnya harus sederhana dan memudahkan petani.

Di lapangan, eksekusi Kartu Tani kurang persiapan dan sosialisasi. Kedodoran. Spiritnya ingin pacu transaksi nontunia. Tapi petani belum siap. Antri panjang. Bingung ketika diminta bikin nomor PIN. Baru beres soal PIN, ga lama lupa lagi. Beli pupuk jadi susah. Ndoro Ganjar ngga sanggup eliminasi mafia pupuk. Jatah pupuk digeneralisasi. Sering ngga sesuai dengan kontur tanah. Syaratnya pun meminggirkan buruh tani dan petani penggarap hutan.

Kepada para Kades dan pimpinan Gapoktan, Pa Dirman menyatakan akan memperbaiki tata cara pelaksanaan Kartu Tani. Sehingga memudahkan sekaligus menguntungkan para petani. Saatnya para petani dimuliakan.

“Jika saya terpilih jadi Gubernur, kita akan revisi total cara pelaksanaanya. Prinsip sederhana dan memudahkan harus diterapkan. Kartu Tani harus bisa memudahkan hidup petani yang sudah sulit, bukannya menambah kesulitan,” kata Pa Dirman.

Perbaikan pelaksanaan Kartu Tani merupakan salah satu program Sudirman-Ida, sebagai turunan dari misi memuliakan petani. Saya kira, Paslon Sudirman-Ida patut didukung. Mereka lebi “marhaenis” dibanding 100 borjuis bangkrut yang mengaku “kiri”. [rm]

*Zeng Wei Jian, Kolumnis Tionghoa.

Terpopuler

To Top