Nasional

Isu Komunis Merebak, Karena Berkaitan dengan Eksistensi Rezim Jokowi. Ini Penjelasannya

Nusantarakini.com, Jakarta –

Ari Junaedi, pengamat yang mengatasnamakan diri dari Universitas Indonesia menyatakan dengan naif, bahwa isu PKI muncul karena rezim Jokowi tidak berhasil ditumbangkan.

Pernyataannya ini menurut Kyai Kampung benar-benar bodoh dan terindikasi bermaksud menyesatkan. Berarti pernyataannya itu seolah ingin mengatakan, pertama, kalau Jokowi tumbang, isu PKI berhenti merebak. Kedua, isu PKI hanya manuver untuk menumbangkan Jokowi.

Tentu saja itu tidak benar, kata Kyai Kampung. Menurutnya, yang perlu diingat, adalah fakta bahwa isu PKI atau komunis merebak demikian luas, hanya terjadi di zaman rezim Jokowi. Bukan di rezim-rezim sebelumnya. Kalau pun isu komunis muncul pada rezim sebelumnya, tensinya tidak separah sekarang.

“Sampai di situ, harusya orang dari UI itu sepakat dengan saya,” ujar Kyai Kampung. “Nah pertanyaanya ialah, kenapa merebak isu bangkitnya komunis meriah di zaman Jokowi?” tanyanya.

“Sebab faktanya, hanya di zaman Jokowi ada inisiatif dari negara bikin seminar melibatkan orang-orang yang dihubungkan dengan komunis. Indikasinya, seminar itu diprakarsai oleh Wantimpres. Jelas, ini mengundang ribut. Orang sudah adem ayem, diributin lagi. Jadi yang bikin ribut ini, orang-orang Jokowi itu. Kita rakyat, hanya bereaksi. Kalau ada apa-apa dan keributan, bukan rakyat yang dituntut bertanggung jawab. Tapi inisiatornya.”

“Itu yang pertama, mengapa secara objektif, isu komunis panas di zaman Jokowi. Kedua, sudah sejak lama orang-orang bertanya-tanya, kok sepertinya rezim Jokowi yang disokong oleh PDIP punya simpati dengan isu komunis di negeri ini. Memangnya, ada hubungan apa, nih? Kan, gitu pertanyaan rakyat? Apalagi ramai isu bahwa partai tertentu menampung orang-orang yang bersimpati dengan komunis. Jadi begitu,” kata Kyai Kampung panjang lebar.

“Nah yang bikin kaget, tiba-tiba di tengah-tengah penentangan rakyat terhadap bangkitnya komunis, kok tiba-tiba Presiden Jokowi punya usul yang menguntungkan komunis, yaitu merevisi film G30S/PKI versi baru. Jangan-jangan memang ada maksud mau merevisi pandangan rakyat terhadap kejamnya kaum komunis,” ujarnya.

“Sebenarnya yang penting diingat dari komunis dimana pun di dunia ini, yaitu menghalalkan segala cara untuk berkuasa. Di situlah timbulnya sifat kejam dan sadis kaum komunis. Bila darah harus banjir demi meraih kekuasaan, mereka dengan ringan lakukan itu. Jika harus korbankan gadis-gadis penggoda, mereka lakukan. Jika diperlukan sogokan dan manipulasi, mereka juga lakukan. Nah, sekarang modus kedua dan ketiga ini yang perlu dicermati. Jangan cuma ingat banjir darahnya,” kata Kyai dari Ciputat ini. (gft)

Terpopuler

To Top