Nusantarakini.com, Jakarta –
PB HMI dalam keterangannya mengklarifikasi bahwa kedatangan mereka ke istana bukan untuk menghancurkan idealisme, tapi untuk menindaklanjuti undangan yang mereka kirimkan sebelumnya, namun tidak dipenuhi pihak istana.
Kemarin, 20/2/2017, mereka diterima Jokowi didampingi seorang menteri saja, yaitu Pratikno.
Akibat pertemuan dengan Jokowi tersebut, banyak yang menyesalkan dengan berubahnya sikap HMI kepada pemerintah. Apalagi tepat menjelang dilancarkannya aksi 21.2. Muncul pandangan momen pertemuan tersebut sengaja disetting istana untuk mendemoralisasi aksi di DPR hari ini.
Kementar Jokowi sendiri melalui akunnya memyatakan bahwa dia kedatangan tamu. Artinya kedua organisasi pemuda dan mahasiswa tersebut ada kesan bukan diundang hadir di istana, tapi mendatangi.
“Hari ini, saya kedatangan tamu yang menggembirakan, pimpinan dua organisasi mahasiswa dan pemuda: Himpunan Mahasiswa Islam dan Pemuda Muhammadiyah,” tulis Jokowi.
Kendati kedua organisasi massa Islam ini sudah bercapek-capek mengambil risiko untuk dicemooh publik terkait pertemuan mereka dengan Jokowi yang selama ini mereka kritik, seorang netizen malah dengan nada merendahkan menyatakan bahwa “mereka bagaikan anak kecil dikasi permen saja supaya tidak banyak protes”.
Menilik kesan gambaran profil netizen tersebut, dia tampaknya seorang warga Surabaya yang memiliki Marga Tan.
Marga Tan yang disandangnya tentu bukan merefleksikan semangat tokoh Tan Malaka. Tetapi sebaliknya, yang merendahkan. (sdf)