Nusantarakini.com, Jakarta – Ahok yang punya urusan dengan NU karena Kyai Ma’ruf dilukai oleh mulut Ahok, kok Luhut Panjaitan yang sibuk? Menteri urusan politik dan keamanan, bukan? Kepala staf kepresidenan, bukan? Menteri dalam negeri, bukan?
Jadi, kok repot bangat sampai harus samperin rumah Kyai Ma’ruf dan mengajak supaya Kyai tersebut menjaga keamanan. Tugas Luhut sebenarnya, apa? Seksi repotnya siapa dia?
Ini yang penting, dan ini menjadi banyak pikiran orang sekarang ini, sebenarnya Luhut sedang menyelamatkan bidaknya, atau malah sedang melindungi majikannya?
Aneh bin ajaib, sampai-sampai Pangdam dan Kapolda pun mendatangkan diri menemui Kyai Ma’ruf. Implikasi apa sebenarnya yang ditakutkan dengan bergesernya pertentangan antara Ahok dengan lawannya?
Kerjaan rezim kok jadinya sekedar mengurus Ahok. Demi Ahok, 200 juta rakyat diabaikan. Luar biasa.
Bahkan Luhut meminta agar Kyai Ma’ruf dapat menjaga keamanan. Lho…nggak salah tuh? Yang merusak keamanan siapa? Orang baik-baik, tiba-tiba mulut Ahok tajam kayak belati. Dan itu bukan sekali dua kali. Dan itu bukan hanya pada Kyai Ma’ruf, tapi juga pada banyak orang, mulai dari rakyat kecil, pegawai hingga beragam orang.
Kalau Kyai Ma’ruf diminta menjaga keamanan, berarti jangan salahkan ada pengertian, sampean menghina dan melecehkan. Anda pura-pura manis datang sowan, padahal pesannya ngintimidasi, kan?
Sudahlah…urus saja Morotai yang sudah diprotes oleh Sultan Tidore karena menganggap Anda mau ngobral pulau. Urus saja yang kau bilang ada 4.000 pulau tak bernama. Kasi nama saja, kenapa, sih. Bisa namanya pulau tokek, pulau buaya, pulau srigala, pulau ular, atau pulau naga dan rayap-rayap. Dan jangan lupa…pu..lau tong…kol. (sed)