Nusantarakini.com, Jakarta – Siapa pun yang menjual Ahok dalam kepentingan politiknya, karena Anda menipudaya, melawan nurani dan Tuhan, akhirnya Anda repot dan mempermalukan diri sendiri, kan?
Siapa yang bisa menduga, baru saja Ahok dengan besar kepala menyatakan Badai Telah Berlalu, sesudah Habib Rizieq ditersangkakan. Mungkin siapa pun kalian di balik Ahok, menyangka, bahwa Habib Rizieq dapat ditekuk dengan aneka jebakan hukum, luput menyadari bahwa yang kalian tekuk itu adalah suara kebenaran, suara nurani dan suara Tuhan yang kebetulan digaungkan oleh Habib tersebut.
Rakyat tentu melihat dan mengamati betapa jahatnya kalian terhadap Habib itu. Tidak satu dua cara yang kalian hantamkan kedia, tapi banyak sekali. Namun kami haru, Habib itu begitu tegarnya menghadapi kejahatan kalian.
Saat kalian bersenang-senang bahwa terjangan badai ptotes Habib menurut kalian akan segera selesai dengan ditersangkakannya beliau dan dengan dirusaknya karakter beliau oleh isu jahat yang kalian ciptakan, tiba-tiba Tuhan membuat lidah Ahok terseleo hingga dia berani melecehkan Kyai Ma’ruf Amin yang dihormati tidak hanya NU, tapi juga semua umat Islam.
Lukalah hati semua orang. Bangkitlah yang tadinya bungkam dan menahan diri. Sadarlah yang tadi ternina bobokkan oleh rayu-rayu dunia kalian. Tiba-tiba kalian menyadari, musuh terlalu besar untuk dihancurkan. Tiba-tiba kalian merasa terpojok. Tiba-tiba kalian terkencing-kencing dan mencret mencari cara untuk menutupi rahasia yang mulai tersingkap.
Lucunya semakin kalian panik untuk menutupi tipu daya dan rahasia kalian, bukannya tertutupi, malahan makin tersingkap, siapa majikan dam siapa jongos di antara barisan kalian. Aduhai betapa gelinya melihat kenyataan yang kalian rasakan akibat tipu daya dan kejahatan kalian.
Kini dengan tergopoh-gopoh minta maaf kepada Kyai itu. Minta maaf tidaklah semudah itu, bos.
Kalian sebenarnya akan terus digelayuti malu demi malu. Itu kalau kalian masih punya kemaluan. Kalian akan terus digelayuti oleh kecerobohan demi kecorobohan. Kenapa? Karena kalian melawan nurani umum. Kenapa? Karena kalian melawan Tuhan. Kenapa? Karena kalian menipu daya.
Tidak akan lama gembira yang diperoleh oleh politik yang dijalankan oleh tipu daya. Cepat atau lambat semuanya akan tergulung. Apalagi di zaman dimana rakyat bukan lagi anak ingusan.
Rasakan malu kalian. Kalian sendiri yang nyari, kalian sendiri yang malu.
Dikabarkan akan ada aksi teatrikal selanjutnya dimana dia yang kalian jual akan bersimpuh minta maaf. Lalu kemudian akan disiarkan besar-besaran sehingga kakian membentuk opini betapa besarnya jiwa kalian.
Preeeet. Silakan saja. Semakin kalian ulangi tipu daya, semakin rakyat paham permainan tipu daya kalian. Jangankan kalian memanen simpati, malahan penghinaanlah yang kalian nikmati nanti dimana rakyat berkesimpulan: betapa rendahnya moral kalian hanya untuk berkuasa dan bebas mengeruk harta rakyat di tanah airnya sendiri. (sds)