Nusantarakini.com, Jakarta –
Keresahan masyarakat terhadap meningkatnya aktivitas warga Tiongkok di Indonesia makin panas. Anehnya, pemerintahan Jokowi tetap menganggapnya enteng. Terbukti dengan tidak adanya tanggapan secuil pun.
Data imigrasi menyebutkan terjadi arus masuk warga Tiongkok ke Indonesia sepanjang 2016 sebanyak 1,3 juta lebih. Angka itu jelas sangat besar dan menghawatirkan jika disalahgunakan pihak-pihak tertentu untuk kepentingan suara dalam pilkada. Karena dengan sistem administrasi kependudukan Indonesia yang masih jauh dari rapi dan kredibel, tentu 1,3 juta jiwa tersebut bisa diselundupkan menjadi pemilih.
Hal ini telah berulangkali diteriakkan orang. Bila hal semacam itu kelak terdeteksi di lapangan, sudah barang tentu merupakan makar yang nyata bagi bangsa ini. Maka setiap pihak yang terlibat aksi makar semacam itu, harus dihukum seberat-beratnya.
Keluhan terhadap isu merengseknya pengaruh Cina di garis pantai timur Sumatera hingga Jawa juga datang dari tokoh senior Pemuda Pancasila. Dalam satu ceramahnya, dia mensinyalir ada gelagat tidak beres dengan penguasaan properti dan tanah oleh Cina di sepanjang Pantai Timur Sumatera. Dia meminta gelagat ini harus benar-benar diwaspadai. Lebih lanjut, silakan simak videonya. (sed)
