Nusantarakini.com, Jakarta – Budi Hartono dan Michael Hartono, pemilik PT Djarum masih bertengger sebagai orang nomor satu terkaya di Indonesia. Sumber kekayaannya didapat dari penjualan rokok. Pada 2012 saja bila dihitung-hitung penghasilan Budi dan Michael Hartono per hari Rp345 miliar.
Di bawahnya ada nama Susilo Wonowijoyo, pemilik PT Gudang Garam. Lalu Putra Sampoerna, pemilik rokok lawas Dji Sam Soe. Pada 2011 saja, Sampoerna mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 16,4% menjadi 91,7 miliar batang dari 78,8 miliar batang pada 2010.
Menurut data AC Nielsen, penjualan rokok sigaret kretek mesin (SKM) atau yang dikenal rokok mild tumbuh 22% menjadi 100 miliar batang di periode tersebut.
Pada 2011 lalu, penjualan sigaret kretek tangan naik 4% menjadi 85 miliar batang, sigaret kretek mesin filter naik 2% menjadi 87 miliar batang, dan penjualan sigaret putih mesin naik 5% menjadi 22 miliar batang.
Gudang Garam juga mengalami kenaikan pendapatan sebesar 21% di kuartal I 2012. Saat ini, kapasitas produksi Gudang Garam berkisar antara 7.000-10.000 batang per menit. Ini berarti, setiap hari produksi minimal sekitar 10.080.000 batang, atau maksimal sekitar 36 juta batang per hari. "Kapasitas mesin bisa jalan 7.000-10.000 batang per menit. Kembali lagi ke packer-nya yang ada untuk ekspor dan lokal," ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman.
Untuk menumbuhkan dan menjaga konsumen, PT. Djarum misalnya mengalokasikan belanja iklan di 13 TV lokal terestrial nasional dengan dana sekitar Rp 272,924 miliar sepanjang Mei 2015.
Ironisnya, kekayaan mereka dari bisnis rokok ini banyak disumbang dari rokok yang dibeli orang miskin. Menurut data Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik bahwa 68% belanja keluarga miskin habis untuk rokok.
Sebenarnya rahasia bisnis rokok terletak pada sifat candunya. Seorang perokok hampir dipastikan akan terus mengeluarkan uang untuk belanja rokok. Karena itu, bisnis rokok bagaikan bisnis candu. Sifatnya liquid dan dapat diprediksi. Kekuatannya bukan pada daya beli masyarakat, sebab sesulit apa pun kemampuan finansial perokok, akan belanja rokok. Kekuatannya adalah kebebasan yang diberikan pemerintah untuk dapat terus memasarkan produk tembakau tersebut.
Di bawah ini, terdapat 10 orang terkaya di Indonesia. Empat di antaranya dihasilkan dari bisnis yang merusak kesehatan masyarakat itu.
Daftar 10 Otang Terkaya di Indonesia:
10. Sukanto Tanoto
Royal Golden Eagle
US$ 2,2 miliar
9. Eddy William Katuari
Wings Group
US$ 2,4 miliar
8. Aburizal Bakrie
Bakrie Group
US$ 2,5 miliar
7. Putera Sampoerna
Sampoerna Strategic
US$ 3.5 miliar
6. Sri Prakash Lohia
Indorama Group
US$ 4,1 miliar
5. Chairul Tanjung
CT Corp
US$ 4,8 miliar
4. Susilo Wonowidjojo
Gudang Garam
US$ 10 miliar
3. Eka Tjipta Widjaja
Sinar Mas Group
US$ 10,5 miliar
2. Anthoni Salim
Salim Group, First Pacific
US$ 11 miliar
1. Robert Hartono & Michael Hartono
Djarum Group
US$ 14,8 miliar (sed)