Nusantarakini.com,Jakarta. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan tidak akan mendaftar menjadi bakal calon Pilkada gubernur DKI dari PDI Perjuangan.
Pasalnya Ahok merasa partai pengusung yang ia miliki sudah cukup memenuhi syarat untuk mencalonkan dirinya pada Pilgub DKI 2017. Saat ini Ahok sudah mendapat dukungan dari tiga partai yaitu Golkar, NasDem dan Hanura.
Bila mengikuti fatsun politik yang berjalan selama ini, maka Ahok harus memilih salah satu tokoh dari ketiga partai pengusung sebagai wakilnya. Masing-masing partai juga berharap kader mereka yang jadi pendamping Ahok. Ahok bisa ambil dari tokoh kader Golkar, Nasdem ataupun Hanura. Partai pengusung dengan suara atau kursi terbanyak tentunya menjadi prioritas pertama.
Di partai Gokar ada nama yang cukup populer yang mungkin bisa digandeng Ahok, yaitu Nurul Arifin. Pasangan Calon Ahok-Nurul cukup menarik karena dianggap bisa mendulang simpati pemilih perempuan. Popularitas mantan bintang film ini juga cukup membantu mendulang suara dari kelompok masyarakat kelas bawah.
Bila Ahok merasa tidak ada kecocokan dengan salah satu kader Golkar, ia bisa melirik kader Partai Nasdem. Salah satu kader Nasdem yang cukup populer dan layak jadi wakil Ahok adalah Patrice Rio Capella, mantan ketua dan sekjen Partai Nasdem.
Kalau pun dari kader Golkar dan Nasdem tidak ada yang sreg, Ahok masih bisa mengambil kader dari partai Hanura. Salah satu kader yang digadang-gadang Hanura untuk mendampingi Ahok adalah, Ketua DPD Hanura DKI, Mohamad Sangaji. Anggota DPRD DKI ini dulu terkenal kritis terhadap Ahok saat membahas soal APBD 2015. Ia menjadi Ketua Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD DKI Jakarta terkait dokumen RAPBD DKI 2015 yang dikirim Pemprov DKI ke Kementerian Dalam Negeri tanpa menyertakan usulan DPRD DKI. Namun setelah partai Hanura secara resmi mengusung Ahok maka Mohamad Sangaji tentu akan seiring sejalan dengan Ahok.
Tentu semua terserah Ahok untuk menentukan siapa yang bakal menjadi wakilnya untuk maju di Pilgub DKI 2017. Kita lihat hanya berharap Ahok tidak salah pilih.