Anies Baswedan Di Mata Kawan Aktivis. Berikut Penuturannya!

Nusantarakini.com, Jakarta-

Membicarakan sosok Anies Baswedan memang tidak akan ada habisnya. Apalagi saat ini, ketika media sedang santer dan bertubi-tubi memberitakan pasca lengser dari Kabinet Jokowi-JK. Salah satu yang masih menjadi perdebatan dan pertanyaan di publik adalah kenapa Anies Baswedan didepak?  Apakah karena murni alasan kinerja yang dianggap kurang cepat atau karena alasan politis?

Perspektif lain tentang Anies Baswedan disampaikan oleh salah seoarang mantan aktivis 98 yang tinggal di Yogyakarta. Dokter Sunarto Darsono, MKes, kawan seperjuangan dan mengenal secara dekat sosok Anies.  Sunarto bersama Anies pernah memimpin Senat UGM dan Liga Mahasiswa Muslim Yogyakarta (LMMY)  1992, sebuah gerakan mahasiswa yang mendesak kepada pemerintahan Soeharto waktu itu untuk menghapuskan SDSB 1992-1993.

Soenarto menuturkan, bahwa Anies adalah sosok yang konsisten pada sebuah nilai yang diperjuangkan, tetapi memang tidak bisa dituntut untuk menunjukkan diri secara menggebu. Dia adalah sosok pemimpin yang menjaga perasaan untuk tidak mudah mempermalukan orang lain tetapi secara soft melakukan pembenahan dari sebuah kesalahan. “Mungkin ini yang dilihat oleh presiden seakan akan kurang menggebrak,” tutur dosen FK UII Yogyakarta.

Pak Dokter melanjutkan, bahwa Anies adalah orang gerakan, saat memimpin kementerian teknis apalagi kemendikbud pasti dia punya strategi  jitu untuk memperbaiki kementerian tersebut tanpa harus membuat birokrasi berhenti dan terganggu. Tetapi dengan dipangkas di tengah jalan tentu saja tujuan baik Anies tersebut tidak bisa dituntaskan, padahal publik sudah telanjur suka dengan cara Anies mengelola kementerian. “Jadi wajar ya kalau publik bertanya-tanya kenapa Anies dilengserkan,” lanjut Narto yang merupakan kawan akrab Anies waktu masih muda.

Persoalan menjaga perasaan ini memang didikan hebat dari keluarga besar Anies. Menurut Narto, cara ini pula yang dikelola oleh Anies sebagai anak buah Jokowi untuk tidak kelihatan lebih menonjol dibandingkan dengan atasannya. “Dia itu seorang orator ulung dalam hal-hal penting, tapi pernahkan Anies banyak bicara selama dua tahun ini, dia jaga kehormatan atasannya kan? Itulah Anies,” kata dokter  Narto menggebu.

Saat ditanya lebih lanjut tentang politik ke depan berkaitan dengan Anies,  Narto menjelaskan bahwa kondisi politik di negeri ini ibarat timbangan, dampak dari pilpres kemarin sudah menjadi dua kutup yang berbeda dan sebetulnya seimbang. Anies adalah satu satu anak timbangan yang membawa bandul kemarin ke arah salah satu dan membuat timbangannnya menjadi lebih berat sebelah.

“Peran Anies untuk kemenangan Jokowi jangan dianggap enteng,  Anies adalah panutan banyak aktivis dan generasi muda yang mempengaruhi banyak terhadap kemenangan jokowi,” kata Narto.

“Konstelasi politik ke depan saya kira tanpa memperhitungkan Anies sebagai salah satu bandul besar yang sangat menentukan  di negeri ini adalah sebuah blunder besar,” pungkasnya. (*tri/mc)

Anies demo (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *