Nusantarakini.com, Jakarta –
Juru bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Hasreiza atau Reiza Petters menyebut, pernyataan Menko Marves Luhut B Pandjaitan sangat reaktif dalam merespons cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Lembong.
Bisa jadi, sikap menko andalan Presiden Jokowi ini, sinyal kuat istana sedang panik. “Pak Luhut terlalu reaktif menyikapi itu (Cak Imin dan Thomas Lembong). Jelas kok bahwa produksi nikel Indonesia membanjiri pasar nikel dunia, lebih dari 50 persen dari supply,” ungkapnya saat dihubungi inilah.com, Kamis (25/1/2024).
Walaupun, hal tersebut tidak satu-satunya penyebab harga nikel dunia turun drastis hingga 45 persen. Tapi, kata Reiza, peran Indonesia membanjiri pasar nikel dengan supply menyebabkan surplus dunia di tengah melemahnya konsumsi nikel dunia.
Selain itu, Reiza mengungkapkan, Elon Musk sebagai pemilik Perusahaan Tesla, bahwa mereka sudah mulai beralih menggunakan lithium ferro-poshpate (LFP) untuk baterai kendaraan listrik.
“Elon Musk sendiri mengatakan bahwa sebagian besar proyek elektrifikasi mereka adalah baterai berbasis LFP,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Reiza, dalam paper Master Plan bagian tiga Tesla, mereka sudah ancang-ancang menggunakan baterai LFP untuk truk listrik berat jarak pendek, yang disebut semi light.
“Jadi ya, mungkin Pak Luhut merasa diserang sehingga reaksioner dalam menyikapi Pak Tom Lembong dan Muhaimin Iskandar saat debat (cawapres),” tutur Reiza.
Menurutnya, kalau Indonesia menerapkan proteksi bertahap dalam produksi nikel untuk supply pasar dunia, ia yakin Indonesia bisa menjadi pelaku utama pasar Nikel ini dan mampu menentukan pasar.
“Pemerintah harus bisa mengontrol produksi pertambangan nikel, produksi di smelter dan jumlah ekspornya, sehingga tidak justru membanjiri pasar berlebihan dan akhirnya menurunkan harga secara drastis,” imbuhnya.
Selain itu, Reiza mengatakan, Indonesia harus membatasi produksi nikel, agar cadangan dan produksi berjalan dengan seimbang.
“Tidak cepat habis dan potensi menyebabkan kita justru menjadi konsumen dari nikel dunia akibat eksploitasi yang berlebihan,” pungkasnya.
Dikutip dari akun instagram @luhut.pandjaitan, Luhut dengan wajah emosi membantah Thomas Lembong yang karib disapa Tom Lembong tentang program hilirisasi nikel Presiden Jokowi tidak terkelola dengan baik. Akibatnya terjadi over supply yang berdampak kepada anjloknya harga nikel dunia.
Luhut menyebut Tom Lembong tidak punya pemikiran jangka panjang. Dalam 10 tahun terkahir, harga nikel, menurut Luhut baik-baik saja. Berada di level US$15 ribu per ton. Naik jika dibandingkan 2014-2019, ketika pemerintah Indonesia memulai program hilirisasi. Harga rata-rata nikel hanya US$12 ribu per ton.
“Jadi saya enggak ngerti bagaimana Tom Lembong memberikan statement seperti itu. Bagaimana anda (Tom Lembong) memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang anda dukung. Saya sedih lihat anda,” kata Luhut. [mc/mh]
Sumber: Inilah.com. Foto: Antara.