NUSANTARAKINI.COM _ Forkom (Forum Komunikasi Antar Simpul Relawan Anies Baswedan) Bengkulu merasa begitu dihargai oleh ketiga relawan pengusung, yakni Partai NasDem (Partai Nasional Demokrat), Partai Demokrat, dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera).
Kamis (2/3/2023), panitia Musda (Musyawarah Daerah) Forkom Bengkulu berkoordinasi dengan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bengkulu, Edison Simbolon di kediamannya.
“Kita diskusi panjang lebar dengan suasana santai di rumah beliau. Intinya, Pak Edison menyampaikan, partai bergantung kepada relawan karena menurut beliau, partai tidak terlalu berpengaruh ke bawah, yang paling solid justru relawan,” kata Epita Darnela, Ketua Jarnas (Jaringan Nasional) Sanak ABW Bengkulu pada Jumat (3/3/2023).
Epita menambahkan, Edison sangat berharap relawan nantinya dapat berkolaborasi penuh dengan partai-partai pengusung.
“Alhamdulillah, respon mereka sangat positif, misalnya NasDem, yang sudah lama deklarasi, tiap kali mereka terjun ke bawah, kami harus dampingi karena merasa lebih kuat kalau relawan ini hadir. Kayaknya, mereka sudah melihat hasil kerja kita,” tambah Ketua Panitia Musda Forkom Bengkulu ini.
Sebetulnya, hari ini, Forkom Bengkulu bersama empat partai pengusung termasuk Partai Ummat berencana duduk bersama untuk membahas Musda.
“Rencananya hari ini, tapi ternyata dua Ketum partai ga bisa hadir, sehingga di-reschedule, sejauh ini progresnya itu. Harus duduk bersama untuk membahas masalah pembiayaan dan program apa yang akan dibahas di Musda nantinya,” lanjut Epita.
Pertemuan itu dijadwalkan ulang, termasuk untuk mengetahui lokasi acara dan apakah jadwalnya sesuai rencana pada tanggal 14 Maret mendatang atau dimundurkan.
“Tergantung hasil rapat koordinasi yang rencananya dimundurkan hari Rabu depan, baru akan ketahuan. Karena kami mengusulkan di hotel milik Ketum Partai Demokrat atau di salah satu resti yang sudah kita survei sebelumnya,” jelasnya.
Menurut penuturannya, berdasarkan rundown yang disusun oleh Sekretaris Panitia dan yang lainnya, Musda Forkom Bengkulu akan dibuat serius.
“Dari jam 9 sampai sebelum Ishoma, kita akan bicara program apa yang akan kita usulkan untuk empat partai itu karena kesepakatan teman-teman itu soal terbenturnya biaya, kalau tidak menggandeng partai akan sulit sosialisasi yang lebih besar. Paling kita door to door atau pun face to face, tapi sejauh mana itu efektif atau tidaknya, kita butuh media dan media ini kita harapkan nanti bisa difasilitasi oleh keempat partai pengusung,” ungkap Epita.
Meski, sudah dibahas dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya di kantor masing-masing partai tentang keinginan Forkom Bengkulu agar semua APK (Alat Peraga Kampanye), namun pembahasan lebih formal akan dibahas di Musda.
“Kami menginginkan semau APK itu ada logo-logo kami, sehingga kami berjuang itu lebih semangat dan juga masyarakat tahu bahwa kekuatan relawan ini sejauh mana. Masing-masing partai sebenarnya sudah oke untuk mencantumkan logo, tapi kalau di Musda nanti lebih kesepakatan itu lebih formal, seperti MoU (Memorandum Of Understanding),” terangnya.
Namun, dia menjelaskan, kemungkinan besar, Musda akan diundur karena sulit untuk mengumpulkan ketiga partai besar.
“Kalau partai Ummat, Insya Allah ngikut. Karena sebenarnya duduk bersama ini usulan mereka karena kalau konsep kami mendatangi pimpinan partai untuk memberi proposal, tapi mereka minta duduk bersama supaya Musdanya ini bisa sukses, usulan yang sangat bagus, makanya kita akomodir,” pungkasnya.