Nusantarakini.com, Jakarta –
Besok akan digelar diskusi buku Atlantis Ada di Laut Jawa. Diskusi ini dihelat oleh NusantaraKini.com bersama lembaga-lembaga seperti The Indonesian Reform Institute.
Sebagaimana diketahui, Indonesia sebagai entitas bangsa dan peradaban, tentulah tidak dimulai sejak Sriwijaya apalagi Majapahit. Banyak temuan arkeologi, bahwa sebenarnya peradaban di kawasan nusantara sudah lama ada. Sebuah buku yang membuka mata banyak orang, yaitu buku Santos yang meyakini bahwa sebuan peradaban cerdas pernah hadir di wilayah ini, yaitu Atlantis.
Atlantis adalah legenda peradaban kuno misterius yang pernah mencapai kemajuan yang mencengangkan sehingga menimbulkan penasaran berbagai ilmuan dan penulis dari abad ke abad. Ketika Plato menuliskan kisah Atlantis dalam bukunya Timaeus dan Kratias, di sana diuraikan dengan terang benderang gambaran peradaban super power tersebut. Hal ini menginspirasi banyak kalangan untuk menemukan dan membuktikan adanya peradaban Atlantis tersebut. Beragam teori dan disiplin ilmu pun diterapkan untuk menemukannya. Di antara yang terkenal ialah Arysio Nunes des Santos dengan bukunya yang populer, Atlantis: The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization.
Selain itu terdapat juga Sthepen Oppenheimer dengan bukunya, Eden in the East: The Drowned Continent of Shoutheast Asia. Karena kedua buku tersebut menunjuk kemungkinan lokasi Atlantis berada di wilayah Indonesia saat ini, maka tentu menimbulkan perdebatan dan perasaan surprise. Terutama bagi publik di Indonesia, kendati pun hal ini tidak meluas dengan massif di berbagai komunitas intelektual menjadi guncangan pemikiran akan masa lalu peradaban Indonesia.
Dua penulis dan peneliti dari Indonesia mencoba menyinambungkan rintisan gagasan yang dikemukakan oleh Arysio Santos tersebut. Yang pertama, Danny Hilman Natawidjaya dengan bukunya Plato Tidak Bohong: Atlantis Ada di Indonesia. Yang kedua, yaitu Dhani Irwanto, Atlantis, Kota Yang Hilang Ada di Laut Jawa. Kedua penulis ini mencoba membuktikan bahwa memang indikasi Atlantis itu berada di Indonesia. Malahan Dhani Irwanto dengan detail menunjukkan lokasi keberadaannya di laut Jawa, tatkala daerah itu belum terendam oleh lautan dan masih menyatu sebagai daratan, dengan apa yang dinamakan Paparan Sunda atau Sundalandia.
Kekuatan gagasan Dhani Irwanto terletak pada studi yang lebih menyeluruh dan mencakup lintas disiplin ilmu, terutama pelibatan geologi, topografi, hidrologi, klimatologi, batimetri, biologi, metalurgi dan sebagainya untuk mendukung tesisnya bahwa Atlantis yang ditulis Plato tersebut berada tepatnya di Laut Jawa.
Selain itu, pada buku Dhani Irwanto ditemukan banyak informasi berharga dan strategis tentang wilayah Indonesia yang mencakup Kalimantan, Bawean, Jawa dan Sumatera lengkap dengan kekayaan alam, sejarah dan budayanya.
Sejauh mana implikasi studi penguakan dan pembuktian Atlantis ini bagi atmosfir intelektual di Indonesia, di situ perlu ada suatu usaha memasyarakatkan gagasan dan temuan tersebut.
Diskusi buku dengan mengambil tema Membangun Ulang Peradaban Nusatara Raya ini, sesungguhnya dimaksudkan untuk memasyarakatkan temuan tersebut dan mendorong agar cara pandang kita terhadap masa lalu kita tidak hanya terbatas sampai pada era kerajaan-kerajaan lama seperti Majapahit, Sriwijaya, Mataram Kuno, Taruma Negara dan seterusnya yang sudah diketahui secara jamak tersebut, namun penting untuk melintas hingga ribuan tahun sebelum itu, seperti peradaban Atlantis yang gemilang tersebut.
Jika cakrawala berpikir sejarah dan masa lalu peradaban kita menembus sejauh itu, tentu akan berdampak pada sikap dan kepercayaan diri kebudayaan kita berhadapan dengan peradaban manusia lain di belahan bumi yang lain, seperti China, Persia, Romawi atau Barat dan seterusnya.
Buku ini sengaja dipilih sebagai materi diskusi mengingat pentingnya implikasi buku ini dalam mengubah cara pandang kita terhadap masa lalu. Buku ini juga berguna memberikan informasi bagaimana menata peradaban kita sekarang dan di masa depan, terutama dalam membangun infrastruktur di suatu wilayah khas tropis yang kaya akan sumber daya air, iklim yang unik dan sempurna, sumber daya alam yang melimpah sebagai bahan baku untuk membangun peradaban yang super, dan mutu sumber daya manusianya.
Diskusi ini mengambil tema “Membangun Ulang Peradaban Nusantara Raya”. Adapun tujuan dari diskusi ini antara lain: mendalami dan mendiskusikan buku Dhani Irwanto, Atlantis: Kota Yang Hilang Ada di Laut Jawa; merelevansikan kandungan buku bagi upaya pembangunan ulang peradaban nusantara raya; dan merintis ide dan upaya strategis bagaimana Indonesia dapat bertransformasi menjadi kekuatan peradaban nusantara yang super.
Diskusi dihelat di Mesjid Umar bin Khattab Jl. Bekasi Timur IX/17, Selasa, 19 Desember 2017 pukul 14.00 hingga selesai. Nara sumber terdiri atas: Dhani Irwanto (Ahli Hidrologi & Penulis Buku Atlantis di Laut Jawa); Ahmad Y Samantho (Penulis Atlantis Nusantara); dan Dr. Suryadi Naomi (Pemerhati Peradaban Nusantara). Sebagai Moderator yaitu, Syahrul Efendi Dasopang dari NusantaraKini.com.
Target peserta yaitu Komunitas Intelektual, Komunitas Mahasiswa, Jurnalis dan masyarakat umum. Untuk reservasi, dapat menghubungi Riduan di 0852 15677600 (RIDWAN)