Nusantarakini.com, Jakarta –
Parlemen dan Oposan terhadap Robert Mugabe, termasuk Partainya yang berkuasa, Zanu PF, Selasa kemarin memulai “Mosi Impeachment” terhadap Presiden 37 Tahun Zimbabwe tersebut. Bob Mugabe mengabaikan ancaman Parlemen dan para Oposisinya untuk mundur atau di-impeach, kalau sampai Senin kemarin tidak mundur.
Padahal Militer Zimbabwe yang netral dari politik sudah bertindak dengan menahan Mugabe sebagai Tahanan Rumah. Sekali lagi tanpa kekerasan, kasak-kusuk politik, melainkan dengan menjaga situasi damai bagi Rakyat, Bangsa dan Negara.
Mugabe menjawab, masih akan menghadiri Kongres Partainya Desember nanti, sekalipun Pimpinan Partai sudah diambil alih; dan isteri Mugabe, Grace, yang menjadi Pengurus Partai pun sudah dipecat.
Tapi Selasa malam harinya, Robert sadar untuk menyerah dan menulis Surat Pengunduran Diri kepada Parlemen.
Kita ACUNGI JEMPOL kepada Robert, karena sudah berani menghindarkan perang saudara yang mungkin saja terjadi. Kan dia pun sudah 37 tahun menjadi Presiden; sudah kenyang!! Apa yang dilakukan Mugabe mirip dengan tindakan Soeharto.
Selanjutnya, Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa yang dipecatnya bulan lalu, menggantikan Mugabe sebagai Penjabat Presiden sampai Pilpres berikutnya pada 2018.
Sebetulnya mudah juga bagi Rakyat Indonesia untuk menggusur Jokowi. Kalau rakyat Zimbabwe tidak puas dengan performa Kesejahteraan Rakyat dan pembagian tanah (baca: Land Reform) untuk Rakyat selama 37 tahun itu, maka hanya dalam waktu 3 (tiga) tahun saja Jokowi sudah berhasil memporak-porandakan ekonomi Indonesia dan sekaligus memasukkan 2 (dua) juta Cina-Cina RRC untuk menjajah NKRI, serta membikin Perpecahan di antara Rakyat.
Yaitu, dengan konsep pembangunan infrastruktur (Poros Maritim) lewat utang Cina. Sebuah konsep pengkhianatan terhadap Rakyat, Bangsa dan Negara lewat usaha memasukkan musuh ke dalam selimut NKRI. Seharusnya, seluruh rakyat dan kaum oposan serta DPR/MPR-RI, di bawah perlindungan TNI, bisa TURUN KE JALAN (bukan sekedar REUNI) untuk mendongkel Jokowi seperti mendongkel Mugabe.
Kita tunggu saja… Anggaplah kami sedang berproses ke sana!! Saatnya pasti tiba!!
*Sri Bintang Pamungkas, Dewan Penasehat Musyawarah Rakyat Indonesia. [mc]