Nusantarakini.com —Jakarta, Dua hari setelah pernyataan Bos Freeport McMoran Richard Adkerson yang sepakat atas divestasi 51% dan pembangunan smelter, juru Bicara Freeport Riza Pratama pada hari Selasa (22/8/17) mengatakan ,hingga saat ini masih belum ada kesepakatan dengan pemerintah ihwal divestasi sebesar 51 persen. Masalah divestasi merupakan satu dari empat poin negosiasi yang tengah dilakukan dengan pemerintah. Adapun, tiga poin lainnya yakni masalah kelanjutan operasional, pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter), dan stabilisasi investasi dalam bentuk kebijakan fiskal.
Padahal dengan Richard Adkerson mengatakan pada press release pada hari Minggu (20/8/17), ” Pada hari saya ingin menekankan keinginan kita, kesepakatan kita, untuk mendivestasikan 51% saham dan membangun smelter sebagai konsesi utama dan kompromi. Kami mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan kami mendengarkan dengan seksama.”
Kalau menyimak dari pernyataan Adkerson, divestasi dan smelter adalah bagian dari keinginan dan kesepakatan. Dan pernyataan itu disampaikan dengan terang-terangan pada jumpa pers bersama menteri ESDM dan Sri Mulyani. Bagaimana hal itu dianggap belum ada kesepakatan.
Ada kemungkinan pernyataan jubir freeport itu sepersetujuan tim freeport, termasuk CEOnya sendiri. Di hadapan menteri dan publik Indonesia, CEO nggak berani untuk menolak divestasi 51%, tapi tim freeport mencari cara untuk menghalangi divestasi itu.